Menimbang Tulang Makin Berat Makin Hoki

Selasa 26 Nov 2024 - 21:28 WIB
Reporter : Asif Ardiansyah
Editor : Maulana Muhammad

"Susah!" tegas kolektor keris ini. Ia sempat mengajarkan ilmu ngo heng pe ji kepada anak dan keponakannya, namun usaha itu kandas di tengah jalan karena sang murid akhirnya menyerah, tak sanggup mempelajarinya.

Karena melibatkan tahun kelahiran, dalam menghitung berat tulang mau tidak mau shio ikut dilibatkan. Dalam sistem penanggalan China dikenal ada shio besar macam naga, kerbau, kuda, dan harimau. Makin besar shio seseorang, tulangnya juga semakin besar. 

BACA JUGA:Kelenteng Marga Theng Palembang Gelar Baksos Bagikan 7 Ton Beras

BACA JUGA:Kelenteng Marga Eng Puncak Sekuning Rayakan HUT Dewa Mo Hu Tu Alang

"Jadi orang yang bertulang besar, otomatis tulangnya juga berat. Kalau tulangnya berat, orangnya pasti hebat. Makanya ada pameo ’Wah hebat orang ini, tulangnya tulang gajah," jelasnya. Pameo itu ingin menggambarkan kehebatan seseorang.

Hubungan Harus Harmonis

Untuk menghitung berat tulang, pertama-tama mesti diketahui lebih dulu  tentang jam, tanggal, bulan dan tahun kelahiran seseorang secara tepat. Data yang mengacu pada penanggalan masehi itu kemudian ditransformasikan menjadi tanggal, bulan dan tahun  dalam penanggalan China.

Umumnya, penanggalan  Cina lebih muda kira-kira satu bulan dari penanggalan Masehi. Misalnya Anda lahir bulan Mei (bulan kelima dalam penganggalan Masehi), maka dalam penanggalan Cina Anda lahir pada bulan keempat.

Setelah semua diketahui, kita baru bisa menghitung nilainya. Setiap jam, tanggal, bulan dan tahun punya nilai tersendiri.. Nilai-nilai itu kemudian  dijumlahkan.

BACA JUGA:Kelenteng Marga Eng Puncak Sekuning Rayakan HUT Dewa Mo Hu Tu Alang

BACA JUGA:Kelenteng Sam Gueat Sin Kun Rayakan Hut Dewa Sam Guaet Nio

Hasilya menunjukkan berat tulang dalam satuan liang (satuan berat Cina). Nilai total atau berat tulang yang didapat pasti berada pada kisaran 2,2 - 7,1 liang.

Sebagai gambaran, garis hidup mereka yang  berat tulangnya 2,2 liang  tergambar dari uraian ini. "Badannya dingin sampai menusuk tulang bila kena angin. Hidupnya menderita. Seumur hidupnya menderita dengan mengemis. Tiada hari yang membahagiakan."

Sedangkan berat tubuh tertinggi 7,7 liang menggambarkan hidup seperti ini, "Nasib orang  ini sangat berbeda dari yang lain. Kalau tidak menjadi raja, ia menjadi perdana menteri. Selama hidup, dari bayi sampai tua, selalu banyak rejeki. Banyak orang membantunya. Hidupnya mewah dan berkelimpahan, dihormati dan disanjung orang."

Sekarang, mari kita coba hitung berat tulang Laksini, sebut saja begitu, yang lahir pada 17 Mei 1964, pukul 04.30 dinihari.

BACA JUGA:Penghormatan Pada Bhiksu Sangha, Umat Salurkan Derma pada Pindapatta

Kategori :

Terkait

Selasa 26 Nov 2024 - 21:28 WIB

Menimbang Tulang Makin Berat Makin Hoki

Jumat 15 Nov 2024 - 23:01 WIB

Menimbang Tulang, Makin Berat Makin Hoki