Menimbang Tulang Makin Berat Makin Hoki
Percaya atau tidak, berat tulang bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui perjalanan nasib seseorang--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Percaya atau tidak, berat tulang bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui perjalanan nasib seseorang. Makin berat tulang Anda, hoki Anda pun semakin besar.
Pengin tahu berat tulang Anda? "Berat tulang bisa menentukan keberuntungan", ucap seorang teman. Mereka yang mendengar omongan itu terbengong tidak percaya. "
Apa hubungan antara berat tulang dan keberuntungan?" "Lo, jangan salah, itu ada ’ilmu’nya," kata si teman.
Reaksi-reaksi serupa yang muncul gara-gara tidak percaya tentu boleh dianggap wajar. Mungkin memeang banyak orang yang belum pernah mendengar ada ilmu yang bisa menjelaskan hubungan antara berat tulang seseorang dengan perjalanan hidupnya, termasuk hoki atau keberuntungan.
BACA JUGA:FENG YUXIANG Panglima Perang Abad 20
BACA JUGA:Kilin, Dianggap Bisa Berikan Keturunan
Meski disebut berat tulang, jangan terburu-buru mengambil timbangan. Tulang yang dimaksud bukan dalam arti yang sebenarnya, melainkan cuma simbol. Karena imajiner, tentu saja tulang itu tidak bisa ditimbang. Yang bisa dilakukan adalah menghitung berdasarkan tanggal, jam, bulan, tahun kelahiran menggunakan "ilmu" ngo heng pe ji.
Tulang dipilih sebagai simbol kata KRT Krisna Warihdiningrat, praktisi ngo heng pe ji dan feng shui, karena merupakan simbol keabadian.
"Dalam tubuh manusia, bagian yang tidak bisa habis adalah tulang. Daging dan air (darah) habis, tapi tulang tengkorak, paha atau tangan bisa tetap utuh. Jadi, tulang adalah bagian tubuh yang mendekati abadi," jalasnya.
Menurut pria yang juga akrab dipanggil Hendra ini, dengan mengetahui berat tulang melalui metode perhitungan tertentu bisa diketahui kepribadian, sifat, masa lalu, masa depan, usaha yang cocok, dan karier seseorang.
Perhitungan ini sebenarnya merupakan ilmu dasar dari ngo he pe ji, ilmu yang mempelajari garis hidup berdasarkan kelahiran dan lima elemen. kalau dirinci, ngo heng artinya lima unsur elemen (besi, kayu, tanah, air dan api), sedangkan pe ji artinya waktu kelahiran (jam, tanggal, bulan, dan tahun).
BACA JUGA:7 Rahasia Pebisnis Tionghoa yang Bisa Ditiru Generasi Muda
BACA JUGA:Hadirkan Suhu Ellen dari Kalimantan dan Suhu Owen dari Jambi
Sekitar 40 tahun lampau, sebagian besar orang Tionghoa dewasa di Indonesia bisa menghitung besar tulangnya sendiri. "Sebab, itu merupakan ilmu dasar," ungkap Krisna. Tapi sekarang tinggal sedikit orang yang memahami ilmu ini.