Pj Gubernur Elen Setiadi Hadiri Rakornas Keberlanjutan LMS Pamong Desa 2024 Digelar oleh Kemendagri

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan(Sumsel) Elen Setiadi, S.H., M.S.E, hadiri langsung pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Keberlanjutan Learning Management System (LMS) Pamong Desa Tahun 2024 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bina Pemer-humas pemprov sumsel-

SUMSEL, KORANRADAR.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan(Sumsel) Elen Setiadi, S.H., M.S.E, hadiri langsung pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Keberlanjutan Learning Management System (LMS) Pamong Desa Tahun 2024 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri di Hotel Sultan Jakarta, Selasa 15 Oktober 2024.

Rakornas LMS ini juga dihadiri Tenaga Ahli Kemendagri Suhajar Diantoro, para Gubernur  Se Indonesia dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani urusan komunikasi dan informatika. 

Dibincangi usai Rakornas ini, Pj Gubernur Elen Setiadi menegaskan, untuk mendukung pelaksanaan LMS, selain penguatan  komunitas internet desa. Selain itu  pembangunan infrastruktur digital wilayah - wilayah blank spot untuk lebih ditingkatkan.

“Disampaikan pak Suhajar tadi, bahwa ada beberapa aplikasi untuk meningkatkan kapasitas di SDM dan kelembagaannya,” ucap Elen.

BACA JUGA:Realisasi Penerimaan Pajak Pemprov Sumsel Capai Rp3,2 Triliun

Dia menyebut ada beberapa desa sudah menjadi desa mandiri.  Untuk menjadi desa mandiri harus tidak ada ketergantungan fiskal dan bisa menentukan masa depannya sendiri.

“Insyaallah kita bakal terapkan juga  di Sumatera Selatan,” tambah Elen Setiadi.

Dikatakannya, LMS merupakan sistem belajar yang dapat dilakukan kapan dan dari mana saja, karena proses belajarnya berbasis digital.

“Melalui LMS diharapkan adanya peningkatan kualitas pengetahuan bagi pemerintah desa dan masyarakatnya,” tambahnya.

BACA JUGA:Jaga Sinergitas Polri - Pemprov Sumsel

Kedepan lanjut dia dibutuhkan kolaborasi antara kementerian dan pemerintah daerah untuk menangani desa di seluruh Indonesia.

“Melihat kondisi faktual yang ada, masih banyak wilayah desa yang berstatus blankspot, sehingga kesenjangan digital menjadi tantangan bagi pemerintah daerah,” tandasnya.

Tag
Share