PLN Tanam Ribuan Mangrove, Rehabilitasi Pesisir Tanah Merah dan Menipo di NTT
PT PLN (Persero) bersinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Menggelar aksi penanaman 1.000 pohon mangrove dalam peringatan Hari--
JAKARTA, KORAN RADAR.ID - PT PLN (Persero) bersinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Menggelar aksi penanaman 1.000 pohon mangrove dalam peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-41 di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang pada Kamis (7/3).
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenkomarvest Nani Hendiarti mendukung stakeholder yang turut berkontribusi dalam rehabilitasi mangrove sebagai bagian pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang berkelanjutan.
“Hari ini kita memperingati Hari Bakti Rimbawan ke-41 bersama dengan launching program TJSL atau CSR tahun 2024. Hari ini bukan hanya secara seremonial, melainkan bentuk komitmen kita dengan bentuk penanaman mangrove atau rehabilitasi mangrove,” kata Nani.
PJ Gubernur NTT Ayodhia G.L. Kalake menyebut kontribusi Kementerian maupun lembaga, BUMN dan Badan Usaha Milik Swasta berperan penting dalam pengembangan hutan mangrove di wilayahnya. Ayodhia menyampaikan, Pemerintah Provinsi NTT saat ini terus berupaya merehabilitasi hutan mangrove dengan mengembangkan skema Integrated Area Development atau Pembangunan Wilayah Terpadu.
“Kami apresiasi dan berterima kasih kepada Kemenko Marvest serta Kementerian dan lembaga terkait lainnya, BUMN dan Badan Usaha Milik Swasta yang telah memilih NTT sebagai tempat pencanangan Program Rehabilitasi Mangrove Nasional. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibillity (CSR),” kata Ayodhia.
BACA JUGA:PLN Gelar Mudik Bersama BUMN 2024, Begini Cara Daftar dan Tahapannya
Rasa syukur juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Desa Tanah Merah, Joni Jeheskiel Messakh atas kegiatan penanaman mangrove di desanya tersebut. Kegiatan rehabilitasi Mangrove ini sangat bermanfaat bagi keberlangsungan lingkungan warga setempat.
"Kami sudah dan terus melakukan penanaman mangrove di desa kami. Tidak hanya untuk menahan abrasi, tapi penghasilan kami juga dari mangrove ini. Adanya ekositem yang terbentuk di antaranya kepiting, udang, itu bisa menambah ekonomi kami,” kata Joni.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, program TJSL PLN diselaraskan dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs). Program-program yang dijalankan juga harus mampu memberi dampak nyata bagi lingkungan maupun masyarakat luas.
“Tentunya kegiatan menanam mangrove di NTT sebagai komitmen PLN yang tidak hanya memberikan pelayanan melalui listrik andal, tetapi hadir untuk menyejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT), I Gede Agung Sindu Putra menyampaikan, aksi penanaman mangrove akan mencapai 25 ha di NTT. Untuk 20 ha tahap awal akan dilakukan di dua lokasi yaitu di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah dan Manipo Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur Kabupaten Kupang.
Dalam kegiatan ini, PLN UIW NTT bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTT dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Benain Noelmina (BPDAS). Kegiatan penanaman pohon mangrove ini juga diikuti oleh Pemerintah Provinsi NTT, TNI/Polri, Pertamina, Pelindo, Aprobi, para tokoh adat masyarakat, tokoh agama dan masyarakat setempat.
“Semoga di Tahun 2024, program rehabilitasi ekosistem mangrove dengan luas 25 Ha dapat berjalan dengan baik, sehingga kapasitas wirausaha warga Pesisir Tanah Merah dan Menipo mengalami peningkatan Ekonomi," kata Sindu.