Produsen Narkotika Manfaatkan Wilayah Sumsel
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi bersama Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom di Griya Agung Palembang.--
SUMSEL, KORANRADAR.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi, mengaku makin bersemangat berkoordinasi guna menggencarkan pencegahan penyalahgunaan narkoba di wilayah Sumsel. Hal itu diungkapkannya saat acara jamuan makan malam Pj Gubernur Sumsel, Forkopimda Sumsel bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) di Griya Agung Palembang, kemarin malam.
"Kami tentu sangat senang dan bangga atas kehadiran Kepala BNN RI dan pejabat terkait ke Sumsel. Inj menunjukkan bahwa Sumsel merupakan bagian penting dalam konteks pencegahan bahkan penindakan narkoba," ujar Elen.
Saat ini diakuinya, ada dua hal di Sumsel yang memang perlu mendapatkan atensi khusus. Pertama karena secara geografis Sumsel berada di posisi Pantai Timur yang membuat wilayahnya sangat terbuka baik arus pelayaran dari negara Malaysia, Singapura, Vietnam, dan China.
"Posisi wilayahnya sangat terbuka karena ini hal ini menjadi salah satu konsen kita melakukan pencegahan dan penindakan Narkoba," ujar Elen.
Selain penyalahgunaan narkoba, transaksi ilegal yakni judi online juga diakuinya sangat menonjol. Karena itulah kehadiran Kepala BNN RI menjadi semangat tersendiri baginya. Ia berharap kehadiran Kepala BNN RI semakin menambah semangat Pemprov Sumsel untuk berkoordinasi dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan lebih dini.
"Ini penting sekali agar pencegahan dan penindakan dapat dilakukan terus menerus. Pencegahan tidak bisa berhenti saat Kepala BNN RI hadir saja namun terus-menerus," paparnya.
Dengan adanya kunjungan Kepala BNN RI ke Sumsel diharapkan upaya-upaya peningkatan pencegahan dan penindakan terus dilakukan.
"Tadi kita juga diskusi soal kesiapan rehabilitasi di Sumsel apakah sudah memadai. Karena kami sadar pusat rehabilitasi disini masih terbatas yang membutuhkan dukungan BNN RI," tambahnya.
Sementara itu, Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom, mengatakan bahwa saat ini sudah terjadi fenomena darurat narkoba. Jika merujuk.data internasional ada jutaan anak manusia terpapar ancaman narkoba.
Dua dampak yang menurutnya perlu mendapatkan perhatian dari ancaman ini adalah pertama rusaknya moral generasi bangsa serta banyaknya orang membelanjakan uang sia-sia disaat negara tengah berusaha menyelamatkan warga dari kemiskinan.
"Di kalangan remaja juga banyak makanya ini harus ditekan. Kalau tidak kita tekan pasarnya maka akan terus meningkat. Kenapa? karena salah satu motif orang menggunakan narkoba adalah ajakan teman seusia dan sebaya," jelasnya.
Sementara itu, untuk wilayah Sumsel kata Marthinus, merupakan wilayah strategis karena merupakan jalan lintas dari Aceh menuju Lampung dan menuju Jawa. Produsennya adalah negara seperti Myanmar dan memanfaatkan letak geografis sebagai pintu masuk, selain Kalimantan. "Makanya Sumsel menjadi salah satu konsen kami dari sisi letak geografis," ujarnya. (tim)