Danrem 044/Gapo Orasi Kebangsaan Dihadapan 300 Wisudawan/i Stisipol Candradimuka

Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M menghadiri Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-45 Program Sarjana dan Program Magister Sekolah Tinggi ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Candradimuka.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M memberikan Orasi Kebangsaan  pada Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-45 Program Sarjana dan Program Magister Sekolah Tinggi ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Candradimuka, bertempat di Hotel Aryaduta Palembang Jalan POM IX Lorok Pakjo Palembang. Rabu, 18 September 2024.

Mengangkat tema Peran Mahasiswa Dalam Sistem Pertahanan Yang Bersifat Semesta Untuk Mewujudkan Indonesia Emas, Danrem 044/Gapo membakar semangat kebangsaan 300 orang Wisudawan dan Wisudawati Stisipol Candradimuka Palembang.

Danrem mengatakan, “Kita sebagai warga Indonesia, harus berbangga, kita menjadi bagian dari negara yang sangat besar. Indonesia dijuluki sebagai zamrud khatulistiwa, sebagai heaven of the earth. Kita hidup di Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang harus kita syukuri,”.

Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan keragaman suku bangsa dan agama, dihadapkan dengan situasi saat ini, merupakan salah satu yang dapat menimbulkan potensi konflik atau potensi disintegrasi bangsa.

Danrem menggugah, dengan membeberkan potensi-potensi masalah penyebab kurangnya wawasan kebangsaan, yang perlu mendapatkan perhatian.

Penyebab disintegrasi diantaranya Ideologi lain yang tidak sesuai dengan Ideologi negara, demografi, iklim politik yang tidak sehat, penurunan toleransi, perekonomian yang tidak merata serta kecemburuan sosial.

Danrem mengajak, “Dengan berbagai macam eskalasi kerawanan, indikasi kerawanan. Kita kembali kepada norma dasar, pegang teguh pacasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” ucap Danrem.

“Itu semua adalah modal dasar untuk membangun dan menopang kekuatan bangsa, yang merupakan kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan,” lanjutnya.

Mahasiswa memiliki potensi besar sebagai pilar kekuatan dalam sistem pertahanan semesta. Peningkatan kesadaran bela negara, pengembangan kompetensi dan strategi pemberdayaan yang tepat dapat mengoptimalkan peran mahasiswa dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.

“Mahasiswa adalah penerus estafet kemajuan Indonesia, jangan pesimis, jangan merasa tidak mampu, kalian telah dididik di kawah candradimuka,” gugahnya.

“Jangan pernah lelah untuk belajar dan menempa diri, karena belajar hukumnya wajib, jangan melihat umur. Dengan kemauan untuk belajar, untuk mengaktualisasi diri, akan meyakinkan, bahwa kita harus lebih baik dari generasi sebelumnya.” pungkasnya.

Turut hadir, Pj. Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili oleh Plt. Asisten Pemerintah dan Kesra DR. H. Sunarto, S. Sos., M.Si, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II diwakili oleh Ketua Tim Kelembagaan LLDIKTI Wilayah II Bapak Win Honaini, S.H., M.Si, 

Hadir juga, Ketua Yayasan Seni dan Ilmu Pengetahuan (Yasip) Bapak Yudi Dewanto, S.E, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Candradimuka Ibu DR. Hj. Lhisapsari Prihatini, M.Si dan Kepala LPP RRI Ibu Rahma Juwita, M.Si. (mun)

Tag
Share