BPS Sebut Beras Mulai Kembali Alami Tren Inflasi
Sejumlah pekerja memikul karung berisi beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Rabu (24/7/2024). .--
JAKARTA, KORAN RADAR. ID - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan komoditas beras mulai kembali mengalami tren inflasi setelah sempat deflasi pada April dan Mei lalu.
“Setelah mengalami deflasi yang cukup dalam pada April dan Mei 2024, komoditas beras perlahan mengalami inflasi pada dua bulan terakhir,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Kamis.
Tingkat inflasi beras pada Juli 2024 tercatat sebesar 0,94 persen, dengan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,04 persen.
Menurutnya, kembalinya tren inflasi beras sejalan dengan jumlah produksi beras yang berkurang setelah masa puncak raya panen padi. Hal ini juga tercermin pada tren inflasi beras yang terjadi di 25 provinsi.“Ini menunjukkan bahwa inflasi beras tidak terbatas pada satu wilayah, tapi juga terjadi di berbagai wilayah Indonesia,” ujarnya.
BPS mencatat rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp6.497 per kilogram (kg) dan tingkat penggilingan Rp6.631 per kg pada Juli 2024, masing-masing meningkat 5,28 persen dan 4,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp7.167 per kg dan tingkat penggilingan Rp7.291 per kg, naik 4,49 persen dan 4,38 persen.Adapun rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan yaitu Rp13.241 (naik 2,63 persen), kualitas medium Rp12.519 per kg (naik 1,67 persen), submedium Rp12.561 (naik 3,72 persen), dan pecah Rp12.347 (naik 2,26 persen).
Selain beras, komoditas penyumbang utama inflasi Juli 2024 lainnya adalah cabai rawit dan emas perhiasan, di mana masing-masing mencatatkan tingkat inflasi 14,28 persen dan 1,21 persen. Tingkat inflasi keduanya lebih tinggi dibandingkan catatan pada Juni 2024.
Meski persentase emas perhiasan lebih kecil dibandingkan cabai rawit, lanjut Amalia, inflasi emas perhiasan tetap memberikan dampak terhadap inflasi keseluruhan dengan andil 0,01 persen.“Emas perhiasan juga mengalami inflasi selama 11 bulan berturut-turut hingga Juli 2024, karena memang dipengaruhi oleh meningkatnya harga emas di pasar global,” tambahnya.