Serba-serbi Tradisi Festival Kue Bulan

BERSAMA: Tradisi makan kue bulan adalah sesuatu yang paling ditungggu saat merayakan Festival Kue Bulan.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID  - Tradisi Festival Kue Bulan yang akan dirayakan sesuai jadwal sembahyang Tionghoa pada September 2023 ini, memiliki segudang makna. Sesuai jadwal sembahyang hari raya Tionghoa, Festival Kue Bulan atau Zhong Qiu akan diperingati pada tanggal 15 bulan 08 Imlek atau Jumat 29 September 2023. Ada banyak trandisi yang dilakukan masyarakat Tionghoa dalam merayakan Festival Kue Bulan. Mengingat, Festival Kue Bulan adalah perayaan terbesar nomor dua setelah Tahun Baru Imlek. Hanya saja, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi Festival Kue Bulan ini ada yang dirayakan secara tradisional maupun modern. Namun, ada tradisi yang menjadi khas dan terus berlangsung dari dulu hingga sekarang. Berikut adalah sejumlah tradisi Festival Kue Bulan masyarakat Tionghoa yang dirangkum dari banyak sumber:

Menyantap Kue Bulan

Tradisi makan kue bulan adalah sesuatu yang paling ditungggu saat merayakan Festival Kue Bulan. Bentuknya yang bulat dan besar adalah sebuah perlambangan dari kembali berkumpulnya keluarga besar. Kue bulan akan dipotong-potong lalu dibagikan kepada keluarga sebagai lambang reuni. Jumlah potongan disamakan dengan jumlah keluarga yang ada. Zaman dulu, masyarakat Tionghoa biasanya membuat sendiri kue bulan yang berbahan baku tempung terigu dengan rasa manis. Tapi saat ini, sudah banyak pedagang yang menjual kue bulan dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Memandang Keindahan Bulan Purnama

Festival Kue Bulan adalah momen di saat bulan bulat penuh atau purnama sedang berlangsung. Keindahan dari bulan purnama memberikan rasa kedamaian dan kebahagiaan. Karena itu, merayakan Festival Kue Bulan seraya memandang bulan purnama, menjadi momen reuni keluarga yang penuh kebahagian.

Adakalanya, masyarakat Tionghoa menganggap memandang bulan purnama dengan keindahan cahayanya, akan mengingatkan kepada kebersamaan keluarga atau kampung halaman. Lokasi untuk memandangi bulan purnama ini tergantung dari tempat yang kamu miliki. Biasanya, masyarakat Tionghoa mencari tempat yang lebih tinggi, seperti balkon, teras atas atau di tempat terbuka. Berkumpul menikmati makan malam seraya memandangi keindahan bulan purnama, adalah kenangan yang tak terlupakan saat merayakan Festival Kue Bulan.

Sembahyang Dewi Bulan

Tradisi penting saat merayakan Festival Kue Bulan adalah melakukan sembahyang Dewi Bulan. Masyarakat Tionghoa juga melakukan sembahyang Dewi Bulan, sebagai salah satu ritual untuk memanjatkan doa atas limpahan yang telah diberikan selama ini. Karena itu, sembahyang pada saat Festival Kue Bulan adalah bentuk syukur kepada Dewi Bulan. Ada banyak ritual yang dilakukan saat sembahyang Dewi Bulan ini, mulai dari meletakan kue bulan dan buah-buahan di altar yang menghadap ke bulan, hingga melantunkan tembang untuk kemuliaan Dewi Bulan.

Makan Bersama

Festival Kue Bulan adalah momen kebahagiaan, sehingga akan ada waktu kembali berkumpul keluarga yang sudah lama tidak bertemu. Kesempatan berkumpul ini dimanfaatkan untuk makan bersama. Secara tradisi, masyarakat Tionghoa yang masih memiliki orang tua, biasanya akan memasak di rumah.

Karena itu, mereka yang berada jauh, berusaha akan pulang dan berkumpul bersama keluarga di malam Festival Kue Bulan ini. Meski demikian, kamu bisa memilih untuk makan bersama di rumah atau restoran. Mengingat, saat ini sudah ada banyak restoran, hotel, atau tempat makan yang memberikan promo untuk merayakan Festival Kue Bulan.

Berbagi Hadiah dan Ucapan

Momen penting lain yang menjadi tradisi di malam Festival Kue Bulan adalah berbagai hadiah dan mengucapkan selamat. Hadiah dan ucapan adalah lambang dari berbagi kebahagiaan. Dengan memberi bingkisan hadiah atau ucapan, artinya kamu terus menjalin tali persaudaraan dan silaturahmi. (rdr)

Tag
Share