Teddy Ajak Maknai Tahun Baru Islam, Syiar Agama, dan Ukhuwah Islamiyah
Pj Bupati OKU H. Teddy Meilwansyah saat menyampaikan sambutan pada kegiatan pawai menyambut 1 Muharram 1446 H yang diselenggarakan oleh BKPRMI dan BKMT OKU.--
BATURAJA, KORANRADAR.ID - Ribuan peserta mengikuti pawai menyambut 1 Muharram 1446 H yang diselenggarakan oleh BKPRMI dan BKMT OKU bekerjasama dengan Pemda OKU pada Rabu 10 Juli 2024.
Start Pawai dilepas oleh istri Pj Bupati OKU Hj Zwesti Karenia Teddy di Taman Kota (Tamkot) Baturaja didampingi istri Sekda OKU, PN Baturaja dan lainnya.
Pelepasan peserta pawai dan pengundian hadiah juga dihadiri Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah, Ketua DPRD OKU H Marjito Bachri, Kapolres OKU, Kakankemenag OKU, Sekda OKU, Kepala PN Baturaja, Perwakilan Kodim dan Kejari OKU.
Dalam kata sambutannya membuka acara pawai, Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah mengajak kepada para peserta agar memaknai kegiatan tersebut, jangan hanya hura-huranya saja. Tetapi memaknainya sebagai syiar agama Islam dan ukhuwah Islamiyah.
Teddy juga berharap mudah-mudahan apa yang dilakukan pada hari itu merupakan bagian dari keinginan untuk meningkatkan keimanan dan ketaatan di hadapan Allah SWT.
"Kami atas nama pribadi, keluarga dan Pemerintah Daerah Kabupaten OKU mengucapkan selamat tahun baru Islam tanggal 1 Muharam Tahun 1446 Hijriah Tahun 2024. Dengan doa dan harapan semoga semua dapat berjalan dengan baik, dan ini semua menjadi catatan amal ibadah di hadapan Allah SWT. Mudah-mudahan tahun ini kita diberikan kebahagiaan lahir dan batin," ujarnya dengan mengucapkan Basmalah membuka Pawai 1 Muharam 1446 H/2024 Kabupaten OKU.
Plt Ketua Umum BKPRMI OKU KH Rokhmat Subeki mengatakan jumlah peserta yang ikut dalam acara pawai 1 Muharam 1446 H/Tahun 2024 berjumlah sekitar 5000 orang dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten OKU."Dari TKA-TPA BKPRMI, Majelis Taklim, BKMT, ormas Islam dan lainnya," ujarnya.
Ditanya soal tujuan diadakannya kegiatan pawai tersebut, KH Rokhmat Subeki mengatakan untuk syiar Islam terutama tentang Tahun Baru Hijriah, agar masyarakat berhenti merayakan Tahun Baru Masehi tapi menggantinya dengan merayakannya dengan Tahun Baru Hijriah sebab mayoritas di Kabupaten OKU adalah umat Islam. Kedua, agar mendidik masyarakat OKU lebih religius. "Berbagai sisi kita lakukan agar masyarakat lebih religius, lebih cinta dengan agamanya. Terutama melakukan amar ma'ruf nahi munkar," ungkapnya. (yud)