Yanto Terbantu Program Kedai Mart Booth dan QRIS dari Bank Sumsel Babel, Kini Omzet di Atas Rp 1 Juta Sehari

Martbooth BSB Menjadi Primadona Kaula Muda Dalam Layanan Digitalisasi Transaksi Pembayaran Qris--

Hingga akhirnya datang tawaran dari Ketua Yayasan Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, Kgs H Abdul Rozak, terkait CSR Bank Sumsel Babel Syariah, yakni Mart Booth. 

Ada perubahan signifikan diakui Yanto usai dirinya berdagang dengan fasilitas Mart Booth. Jelas dari sisi finansial, Yanto mengakui beda antara saat berdagang dengan kaki lima menggunakan payung dan saat ini adanya Mart Booth. 

Kala berdagang kaki lima menggunakan payung, Yanto mengingat saat itu sepi, paling tinggi omzet jualan hanya Rp 500 ribu per harinya. 

Itupun, menurutnya, bisa terjadi hanya di Jumat, Sabtu dan Minggu saja, berbeda jauh dibandingkan dengan saat ini berjualan dengan Mart Booth. 

"Kalau sekarang, kalaupun sepi, omzet sehari bisa Rp 700 ribu, kalau ramainya bisa tembus Rp 1,5 juta, khusus di hari Jumat, Sabtu, Minggu, apalagi Jumat banyak jemaah yang ngopi juga disini,"ungkap Yanto. 

Untuk itu, Yanto mengakui, dirinya saat ini setiap hari harus berbelanja untuk stok dagangan mereka di Mart Booth Cek Desi di Masjid Agung Palembang. 

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan adanya keuntungan berdagang dengan Mart Booth. "Dulu dagangan kita bawa pulang ke rumah, cukup merepotkan, kalau adanya Mart Booth ini, dagangan bisa kita tinggalkan di kedai, sangat membantu," jelas dia yang tinggal di 19 Ilir.

Walau tak terlalu jauh dari Masjid Agung, tidak membawa kembali barang dagangan ke rumah, diakuinya sangat membantu sekali. 

 

Manfaat QRIS Bank Sumsel Babel

Bagian dari pemberian CSR Mart Booth, Bank Sumsel Babel memberikan fasilitas QRIS kepada pedagang kedai. 

QRIS Bank Sumsel Babel menjadi salah satu alternatif pembayaran bagi konsumen secara non tunai, juga tersedia di kedai Mart Booth Cek Desi. 

Meski demikian, transaksi tunai masih banyak, diakui Yanto, kalau pakai QRIS, biasanya para pengemudi online, ada juga orang yang bukan driver online bayar pakai scan QRIS.

"Mereka kan ada saldo, jadi belanja di kita, paling Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu," kata dia. 

Hasilnya meski belum maksimal, ia bersyukur masih ada yang berbelanja menggunakan QRIS non tunai ini. "QRIS ini menjadi pilihan membayar pembeli, dan memang selalu ada saja pembeli yang bayar non tunai, sebulan sekali kita cek saldo dikisaran Rp 500 ribuan,"jelas dia. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan