Cerita Inspirasi, Kisah Anak Serakah dan Anak Murah Hati
ilustrasi--
JAKARTA, KORANRADAR.ID - Di sebuah kota tinggallah dua anak laki-laki kembar identik Adi dan Budi. Secara fisik sangat sulit untuk membedakan mereka bahkan bagi Ibu mereka sekalipun, tetapi sifat mereka sungguh bagikan 2 kutub magnet yang berlawanan. Mereka tidak pernah setuju akan satu hal yang sama, sifat mereka juga sangat berlawanan.
Adi sangat serakah sementara Budi sangat murah hati. Budi punya banyak teman, tapi Adi tidak, bahkan, Adi suka makanan pedas, sementara Budi sangat tidak suka makanan pedas.
Setelah tumbuh dewasa, Ayah mereka bermaksud membagi kekayaannya untuk mereka berdua, Ayah mereka bermaksud untuk membaginya secara adil menjadi 2 bagian yang sama, namun Adi yang serakah tidak setuju, dia berpendapat bahwa siapa yang lebih mau bekerja keras harus mendapat bagian lebih besar.
Kemudian Ayah mereka memutuskan untuk mengadakan kompetisi di antara mereka. Dia memerintahkan mereka untuk berjalan selama dan sejauh yang mereka bisa, karena itu akan menunjukkan seberapa keras mereka mau berusaha, tetapi dengan satu syarat yaitu harus sudah pulang sebelum matahari terbenam.
Siapa pun yang kembali ke rumah sebelum matahari terbenam dan menempuh jarak lebih jauh akan mendapatkan proporsi kekayaan yang lebih tinggi, sebanding dengan jarak yang ditempuh. Keduanya mulai berjalan di pagi hari dan mereka terus berjalan di sepanjang hari yang cerah. Budi berjalan perlahan-lahan sementara Adi yang serakah langsung berlari sekencangnya. Hanya dalam waktu singkat Adi sudah berada jauh di depan Budi.
Ketika tepat di pertengahan hari dan matahari tepat di atas kepala, Budi segera berbalik dan berjalan menuju ke arah pulang, sementara Adi, akibat keserakahannya, masih terus berlari ke depan karena dia ingin mendapat bagian sebanyak mungkin.
Jadi, karena Budi memutuskan untuk kembali dari pertengahan hari, dia dapat mencapai rumah tepat waktu. Namun, Adi yang ingin mendapatkan lebih banyak kekayaan, dia memang berhasil menempuh jarak 2x lipat lebih jauh daripada yang dicapai Budi, namun karena terlambat mengambil jalan untuk berbalik pulang, akibatnya saat matahari terbenam dia belum juga tiba di rumahnya.
Akhirnya dia dinyatakan kalah dan semua kekayaan justru diberikan kepada Budi. Adi telah kalah karena keserakahannya sendiri. Keserakahan akan membuat Anda kehilangan segalanya!(kg/jul)