Instruksikan Percepat Penurunan Stunting di OKU Timur
Bupati OKU Timur H Lanosin saat membuka Evaluasi Kerja Triwulan 1 Tahun 2024 serta Soailisasi ILP integritas layanan primer dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten OKU Timur di Puri Sebiduk Sehaluan.--
MARTAPURA, KORANRADAR.ID - Bupati OKU Timur H Lanosin menegaskan agar penurunan stunting di OKU Timur dilaksanakan secara tepat dan terarah. Sehingga penurunan stunting di Bumi Sebiduk Sehaluan benar-benar terwujud.
Hal ini ditegaskan Bupati saat membuka Evaluasi Kerja Triwulan 1 Tahun 2024 serta Soailisasi ILP integritas layanan primer dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten OKU Timur di Puri Sebiduk Sehaluan. Menurut Bupati salah satu isi dari visi dan misi Maju Lebih Mulia yang diusungnya adalah bidang kesehatan.
"Salah satu ukuran keberhasilan sauatu daerah adalah IPM yang tinggi dimana salah satu unsurnya angka harapan hidup masih di poin 69. Persoalan stunting di Kabupaten OKU Timur menurun drastis.Teruskan dan tingkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di tingkat Puskesmas dan Posyandu, bagi bidan desa kader posyandu, kami pemerintah akan memberikan reward bagi yang berprestasi dan hukuman bagi yang gagal," ujarnya, kemarin.
Dikatakan Bupati, dirinya akan menganggarkan sebesar Rp 2 miliar untuk reward bagi bidan desa dengan syarat angka stunting nol di OKU Timur. "Mari sama-sama berupaya meningkatkan angka harapan hidup masyarakat OKU Timur dengan program USG keliling desa, silahkan pihak desa mendata dan lapor ke puskesmas dan para bidan desa.," ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur Yakub SKM MM mengatakan sosialisasi ini diikuti 550 peserta yang terdiri dari bidan desa, kader posyandu, staf Dinkes dan Labkesda OKU Timur Tujuan dari kegiatan ini di harapkan kinerja tenaga kesehatan dapat meningkat dan mampu memberikan yang terbaik bagi OKU Timur.
"Kabupaten OKU Timur dinilai berhasil dalam menekan angka stunting, dimana tercatat sebanyak 126 kasus per Februari 2023 atau turun dari 197 kasus dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan angka stunting berkat upaya berbagai instansi terkait di wilayah itu dalam melakukan intervensi yang tepat melalui pemberian makanan tambahan (PMT) pabrikan," ucap Yakub.
Bahkan, sejak tahun 2023 pihaknya memakai PMT lokal yang lebih banyak mengandung protein hewani. Selain itu, kata dia, pihaknya pun menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya menjaga asupan gizi bagi ibu hamil agar bayi di dalam kandungan terhindar dari stunting. (awa)