Punya Mimpi Jadi GM, Terus Belajar dan Berani Coba Hal Baru
Anisyah Dwi Ardani, PR Salatin Hotel Palembang --
PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Sudah lekat dengan dunia perhotelan sejak masih kuliah di D3 Jurusan Bahasa Inggris Pariwisata Perhotelan Politeknik Negeri Sriwijaya, tidak heran, Anisyah Dwi Ardani, Public Relation Salatin Hotel Palembang memiliki impian menjadi seorang General Manager hotel.
Perempuan berparas manis ini mengaku sangat menyukai kerja di hotel. Hal ini terlihat saat duduk di bangku kuliah ia sudah menjadi daily worker di beberapa hotel berbintang yang ada di Kota Palembang.
“Aku memang hobi ya kerja di hotel. Saat kuliah juga sudah jadi daily worker untuk casual wedding, ciatok wedding, dan lainnya di Novotel, Beston, Arista, dan lainnya,” ujarnya saat dibincangi kemarin.
Senang mencoba hal-hal baru, setelah lulus kuliah pada tahun 2017, ia pun langsung menjajal kemampuan dirinya dengan menjadi tour guide untuk wisatawan lokal. Profesi ini ia jalani dalam waktu yang tidak begitu lama.
Pada tahun yang sama, ia mencoba hal baru lagi dengan melamar kerja di Beston Hotel dan menjalani karir pertama di bagian Front Office di hotel tersebut.
Setelah bekerja selama beberapa tahun, ia pun bertemu jodoh dan menikah dengan Idries Naufal pada tahun 2021. Namun, tak lama berselang, ia harus mengundurkan diri dan istirahat total di rumah.
“Jadi setelah nikah, aku hamil dan masih tetap kerja. Tapi karena kondisi aku lemah harus bedrest total jadi aku mengundurkan diri selama satu setengah tahun,” terangnya.
Tidak tahan hanya di rumah saja, ibu dari M. Saheer Al Kahfi ini memutuskan untuk kembali bekerja. “Jiwaku meronta-ronta. Aku butuh bersosialisasi dengan banyak orang, karena selama kerja di hotel aku sering bertemu banyak orang, gak bisa diam di rumah aja,” ucapnya.
Tidak perlu menunggu lama, ia bergabung di salah satu klinik kecantikan sebagai Beauty Adviser. Sekali lagi, berani mencoba hal-hal baru tanpa pengalaman sama sekali, ia tak pantang mundur menjalani posisi tersebut.
Sebagai Beauty Adviser, ia memiliki tanggung jawab memberi edukasi kepada calon pasien klinik terkait kondisi kulit dan perawatan apa yang paling tepat sesuai kondisi kulit pasien. “Aku buta sama sekali soal ini, tapi prinsip aku, berani mencoba hal baru. Belajar dan belajar kuncinya,” ungkapnya.
Posisi Beauty Adviser ini ia jalani selama satu tahun setengah. Setelah itu ia diterima sebagai Public Relation (PR) di Salatin Hotel Palembang. Sekali lagi, ia berani mencoba hal baru di hotel bintang empat ini. Tanpa pengalaman, ia terus belajar dan mencoba mengenal lebih jauh profesi PR ini.
“Aku harus berani menchallenge diri aku. Aku mau belajar, dan aku cepat kalau belajar. Aku juga nyomot ilmu dari para Sales di sini. Pokoknya harus bisa,” tegasnya.
Apalagi sebagai PR, salah satu tugas dia harus bisa create berbagai event. Namun itu bukan masalah besar. Ia tidak malu untuk bertanya dan belajar dari orang-orang yang piawai di bidang tersebut.
Ia juga akan terus melaju untuk menggapai impian mencapai level tertinggi sebagai General Manager di hotel manapun. Meski ia akui, untuk mencapai posisi GM, masih butuh waktu dan segudang pengalaman. Tapi tetap berpegang teguh berani mencoba hal baru dan yakin pasti bisa menghadapi berbagai tantangan, dirinya yakin ia akan mencapai impian tersebut. (hen)