Satu Tewas, Puluhan Penumpang Luka
Bus Putra Sulung berwarna biru menjadi korban keganasan kereta api yang melintas sekitar pukul 13.00 WIB, pada Minggu, 21 April 2024.--
MARTAPURA, KORANRADAR.ID - Kecelakaan lalulintas kembali terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan Pertanian Desa Kotabaru Kecamatan Martapura. Kali ini Bus Putra Sulung berwarna biru menjadi korban keganasan kereta api yang melintas sekitar pukul 13.00 WIB, pada Minggu, 21 April 2024.
Bus Putra Sulung yang sarat penumpang tersebut disambar kereta api Ekspres tujuan Lampung - Palembang saat melintas tepat ditengah rel. Akibat kejadian banyak penumpang bus berjatuhan di jalur perlintasan kereta api dengan kondisi tubuh penuh luka. Bahkan ada juga penumpang yang masuk ke salam sawah berlumpur di sekitar rel.
Kecelakaan yang mengakibatkan suara dentuman keras tersebut, sontak membuat kaget warga sekitar dan pengendara yang melintas. Spontan warga langsung mengevakuasi penumpang bus yang berjatuhan dari bus setelah memastikan kereta api benhenti.
Belum diketahui berapa jumlah pasti korban kecelakaan tersebut, hanya saja terlihat korban yang mengalami luka-luka disekujur tubuhnya terdiri dari orang dewasa, remaja dan anak-anak yang langsung dibawa ke RSUD Martapura. Bahkan informasi terakhir diketahui satu korban meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun, kereta api penumpang bernomor CC 201 83 40 itu melintas dari arah Raja Basa Provinsi Lampung menuju Baturaja Kabupaten OKU. Sedangkan mobil Bus Putra Sulung warna biru berplat kuning BE 7037 FU melaju dari arah Belitang menuju Jakarta. "Kecelakaan tidak dapat dihindarkan lagi karena jarak Bus dan Kereta api sudah terlalu dekat," kata seorang warga saat berada di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH melalui Kasat Lantas AKP Panca Mega Surya SH MH didampingi Kanit Laka Ipda Sukri membenarkan kejadian kecelakaan antara bus dan kereta api penumpang tersebut. "Iya benar ada kecelakaan antara.bus dan kereta api. Saat ini kita masih melakukan evakuasi di TKP," ujarnya. (awa)