Chandra Husein, Terus Memberikan Pelayanan ke Masyarakat
Chandra Husein ketua Majelis Rohaniawan Tridharma Se Indonesia Komda Sumatera Selatan. --
Keinginan untuk membangun masjid ini tak lain untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga kerukunan antar umat beragama dan mengembangkan dan mewujudkan serta mengupayakan kerukunan tatanan kehidupan beragama yang dapat menciptakan terjalinnya kerukunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang selaras dan harmonis di kalangan Umat Tridharma khususnya dan antar umat beragama di Indonesia pada umumnya.
"Kita membangun masjid itu 22 September 2007, dana membangun masjid merupakan sumbangan dari umat, tujuan kita tak lain agar kerukunan antar umat tetap terus terjalin selamanya," kata Chandra.
BACA JUGA:Paramita Foundation Berbagi 1000 Paket Lebaran
Diceritakannya, dirinya bersama pengurus lainnya berunding bersama pengurus masjid akan keinginan mereka untuk merenovasi bangunan langgar tersebut menjadi sebuah masjid dengan bentuk atapnya segi sepuluh yang mampu menampung sekitar 80 jemaah Alhasil dalam kini masjid tersebut berdiri tegak bermanfaat bagi warga sekitar untuk beribadah.
"Masjid ini diresmikan Walikota Palembang, saat itu dipimpin oleh H Eddy Santana Putra, dibangunnya masjid berdampingan dengan kelenteng ini menunjukkan bahwa betapa tinggi toleransi antar umat beragama," ungkapnya.
Dukung Pemerintah
Peranannya dirinya bersama pengurus lainnya menjadi Pulau Kemaro sebagai salah satu tempat wisata di Kota Palembang diwujudkan dengan terus berbenah dan membangun sebuah pagoda berlantai 9 di tahun 2006.
Kehadiran pagoda ini menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Palembang terlebih lagi saat perayaan Cap Go Meh.
BACA JUGA:Door To Door, PSMTI Sumsel Bagikan 750 Paket Idul Fitri
Pulau Kemaro termasuk salah satu objek wisata andalan Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi ikon kota Palembang setelah jembatan Ampera ini, di samping objek lainnya yang terdapat di dalam dan luar kota beberapa kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Pulau Kemaro yang berada di tengah-tengah Sungai Musi membelah wilayah permukiman pusat kota antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir tersebut, hingga saat ini dominan diminati wisatawan domestik dan mancanegara.
Setiap tahun perayaan hari besar keagamaan Tri Dharma Cap Go Meh pulau yang berada di tengah-tengah Sungai Musi pusat kota tersebut ramai dikunjungi warga keturunan maupun masyarakat umum lainnya dari penjuru kota dan beberapa kabupaten/kota di Sumsel, termasuk dari provinsi tetangga seperti Jambi, Jakarta, Bengkulu, Lampung, Medan serta mancanegara.
Suasana kemeriahan di malam puncak perayaan Cap Go Meh, bukan hanya oleh masyarakat keturunan tionghoa yang merasakannya tetapi juga masyarakat pribumi yang berasal dari beberapa agama menjadikan simbol penyatuan masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan tri kerukunan umat beragama
Pulau Kemaro, yang berada di tengah Sungai Musi Palembang, ini telah menjadi saksi bisu kerukunan umat beragama di Sumatera Selatan.
Aktivitas pembakaran dupa di dalam Kelenteng Hok Ceng Bio, berdoa di depan makam Siti Fatimah, mengunjungi pagoda berlantai sembilan, hingga menikmati hiburan seperti barongsai, wayang China, telah menjadi daya tarik bagi pengunjung.