Mengenal Starategi Dakwah Modern Almarhum KH Ahmad Nawawi Dencik

Dakwah dengan cara modern yang dikembangkan KH Ahmad Nawawi Dencik dengan memiliki stasiun televisi sendiri untuk Masjid Agung Palembang--

TV terinspirasi tayangan langsung (live) TV komunitas di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, Arab Saudi yang menyiarkan kegiatan ibadah dan informasi haji kepada masyarakat dunia yang ada di dua kota itu.

“Sekali lagi, TV ini bukan untuk komersial, tetapi sesuai namanya TV komunitas dan tujuannya syiar Islam,” katanya.

Ia berharap MAP-TV ini bisa menjadi salah satu alat untuk memberikan informasi positif seputar aktivitas dan kegiatan Masjid Agung.

MAP TV merupakan televisi komunitas, televisi analog, dan berbeda dibandingkan dengan televisi-televisi komersial lainnya.

Televisi komunitas ini diharapkan dapat menyajikan program siaran yang sehat. Sehingga akan mampu menambah ilmu dan wawasan masyarakat karena merupakan pelopor televisi komunitas di Indonesia.

Syiar an MAP TV terdiri 90 persen acara lokal dan 10 persen nasional dan asing. Lama jam tayang, selama Ramadan, tayangan langsung meliputi kegiatan berbuka puasa, shalat Maghrib, Isya, dan Tarawih di masjid Agung.

Untuk kamera sendiri, yayasan dan pengelola MAP-TV sudah memasang di berbagai sudut dalam masjid, dan di luar masjid.

BACA JUGA:Support Penuh Pendidikan Islam di PALI

Ke depannya, ia berhadap, misi ahli sunnah wal jamaah yang masuk dalam AD/ART Masjid Agung bermazhab Safi’i, durasi tayangnya bisa setiap hari enam jam.

Beberapa program sedang disusun oleh tim, diharapkan lebih banyak keterlibatan aktif masyarakat dalam menyukseskan MAP TV Al-Nur.

“Kita akan membuat program atau acara dengan kemasan menarik lagi, seperti keliling masjid, sejarah masjid-masjid di Palembang,” ujar dia. (tim)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan