Mengenal Starategi Dakwah Modern Almarhum KH Ahmad Nawawi Dencik

Dakwah dengan cara modern yang dikembangkan KH Ahmad Nawawi Dencik dengan memiliki stasiun televisi sendiri untuk Masjid Agung Palembang--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Imam Besar Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, KH Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz bin Kgs H Detjik, memang sudah wafat pada pertengahan 2021 lalu. Namun, perjalan spritual ulama yang sangat dihormati warga Kota Palembang ini, tetap akan selalu dikenang.

Radar Palembang pernah mewancarai KH Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz, semasa hidup. Ia banyak bercerita mengenai strategi dakwahnya.

Salah satunya dakwah dengan cara modern. Kembali cerita iman besar penghafal Alquran ini kembali dituangkan. Masjid Agung Palembang kini memiliki stasiun televisi sendiri. Ini menjadi yang pertama di Indonesia.

Terobosan ini akan menjadi awal syiar Islam lebih luas dan langsung masuk rumah ke rumah. Imam Besar Masjid Agung Palembang KH Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz adalah orang di balik ide brilian tersebut.

KH Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz adalah murid dari KH Rasyid Syiddiq Al Hafidz (Alm), KH Syazili Mustopa (Alm), dan KH Dahlan Kandis Al Hafidz.

BACA JUGA:Pemrakarsa Alquran Al Akbar, Syofwatillah Mohzaib: Memuliakan Alquran Dimuliakan Allah

Ia giat mendidik generasi penerus untuk menghafal Alquran yang dipusatkan di Masjid Agung Palembang dan di pondok pesantren miliknya Al Lathifiyah, Palembang.

Saat Palembang ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Internasional atau Jami’atul Qurro Wal Huffaz, 22-27 September 2014 lalu, KH Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz dipercayakan sebagai Ketua IPQOH (Ikatan Qori dan Qoriah, Hafizd dan Hafidzoh) Sumatera Selatan.

Ulama Sumsel ini pun bercerita ide awal pembuatan televisi komunitas MAP-TV atau Masjid Agung Palembang Televisi (MAP-TV) Al-Nur.

Menurutnya, ide awalnya ingin dakwah lebih praktis, selesai sholat 5 waktu ada ceramah. “Idenya sejak Ramadan tahun lalu (1435 H/2013),” jelas dia kepada Radar Palembang kala itu.

Televisi Komunitas MAP TV ini, sambungnya, sangat diharapkan mampu menunjang syiar  agama, sebagai media berdakwah melalui televisi.

“Televisi ini milik bersama, bukan hanya punya Masjid Agung. Untuk memberikan syiar  agama Islam," ujarnya.

Untuk stasiunnya, akan dioperasikan di lantai 2 Masjid Agung, dengan pemancar 1000 W yang dilengkapi dengan antena.

BACA JUGA:Pererat Ukhuwah Lewat Dakwah

Tag
Share