Janji Yang Tertolak Oleh Allah SWT Kisah Tsa’labah Zakat yang Ditolak

Ustadz Zakiudin, S.Pd.I., Kepala SD IT Al Furqon Palembang.--

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Pembaca yang budiman 

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah memberikan kita petunjuk dan rahmat-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari kegelapan menuju cahaya petunjuk. 

Hari ini, marilah kita merenungkan kisah seorang sahabat yang bernama Tsa'labah, yang memiliki janji suci dengan Allah dan Rasul-Nya, namun harus menghadapi takdir yang mengecewakan. 

Tsa'labah adalah seorang sahabat yang sangat miskin, dan ia senantiasa mendatangi Rasulullah SAW setelah shalat berjamaah dan memohon agar ia didoakan Rasul agar ia diberikan kelapangan rezeki. Rasulullah seringkali memperingati Tsa’labah agar mensyukuri nikmat Allah walaupun sedikit. Rasulullah SAW khawatir bahwa Tsa'labah tidak akan mampu bersyukur atas nikmat Allah jika diberikan kelapangan rezeki. 

Namun, Tsa'labah tetap teguh agar Rasul mendoakan ia bahkan ia dengan tekad yang kuat dan bersungguh-sungguh dengan janjinya kepada Allah dan Rasul-Nya. Ia bersumpah bahwa jika kelak ia memiliki harta, ia akan mengeluarkan zakatnya dengan nama Allah. Mendengar kesungguhan janji Tsa'labah, Rasulullah SAW mendoakan dan memberinya sepasang domba. 

Subhanallah, ternak tersebut berkembang biak dengan cepat, bagaikan ulat yang berkembang biak dengan cepat di atas tanah subur. Namun, keberlimpahan itu membuat Tsa'labah kerepotan dan terkadang ia bahkan tidak dapat mengikuti shalat berjamaah bersama Rasulullah. 

Pada suatu hari, Rasulullah SAW mengutus salah seorang sahabatnya untuk mengambil zakat dari Tsa'labah. Namun, Tsa'labah enggan membayar zakatnya, mengingkari janji suci yang telah ia buat dengan Allah dan Rasul-Nya. 

Terdengarlah firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 75-76 yang menggambarkan tentang Tsa'labah, yang berjanji dengan nama Allah dan Rasul, namun meninggalkan janjinya begitu saja. Allah menolak zakat Tsa'labah sebagai hukuman atas ketidaksetiaannya terhadap janji yang telah dibuatnya. 

Meskipun Rasulullah SAW telah wafat dan pemerintahan digantikan oleh Khalifah Abu Bakar dan Umar, zakat Tsa'labah tetap ditolak hingga akhir hayatnya. 

Kisah Tsa'labah mengingatkan kita akan pentingnya menepati janji, terutama kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Janji adalah tanggung jawab yang harus dipenuhi dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. 

Akhir kata, marilah kita semua mengambil pelajaran dari kisah Tsa'labah ini, agar kita senantiasa teguh dan setia dalam memenuhi janji-janji kita, baik kepada Allah maupun sesama manusia. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi langkah-langkah kita menuju kehidupan yang lebih baik. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan