Gelar 1st SFRC 2024, Pemkab Muara Enim Apresiasi PTBA
PTBA menggelar kompetisi 1st Sumatera Fire & Rescue Challenge 2024 di halaman Museum Batu Bara PTBA Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim.--
MUARA ENIM, KORANRADAR.ID - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar kompetisi "1st Sumatera Fire & Rescue Challenge (1st SFRC) 2024" di halaman Museum Batu Bara PTBA Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan dari tanggal 18 - 23 Februari 2024 dengan memperlombakan Structural Fire Fighting (SFF), Road Accident Rescue (RAR), Water Rescue (WR), Firefighter Competency Test (FCT), dan Firefighter Fitness Drill (FFD).
Acara 1st SFRC yang digelar dalam rangkaian Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional di PTBA ini, diikuti 14 tim rescue yang berasal dari Sumatera Selatan baik itu tim rescue PTBA sendiri, anak perusahaan, mitra kerja PTBA hingga instansi pemerintah.
Bupati Muara Enim diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik H Irawan Supmidi yang hadir menyaksikan langsung rangkaian Opening Ceremony 1st SFRC 2024 tadi memberikan apresiasi kepada PTBA atas terselenggaranya even yang sangat bergengsi dan menantang ini.
“Kita (Pemkab Muara Enim) sangat mengapresiasi apa yang dilakukan PTBA dalam menyambut Bulan K3 ini salah satunya gelaran 1st SFRC yang melibatkan tim rescue dari berbagai perusahaan, artinya sebagai perusahaan besar PTBA sangat konsen dengan K3, apalagi disini bukan hanya ajang kompetisi saja tapi antar tim bisa saling silaturahmi, mengamati, dan belajar dari simulasi tersebut,” ujarnya di sela, Senin 19 Februari 2024.
Singkatnya, lanjut Irawan, antar tim rescue bisa tukar pengetahuan dan pengalamaman sehingga tim masing-masing dapat semakin mempuni dan responsive dalam menghadapi setiap insiden mengingat kegiatan pertambangan sangat berisiko tinggi akan terjadinya kecelakaan kerja diantaranya seperti kebakaran.
Selain itu, ia sangat mengharapkan kegiatan seperti dapat terus ditingkatkan kedepan melibatkan lebih banyak lagi pihak yang berhubungan langsung dengan rescue.
“Tidak kalah penting, hasil atau pengetahuan mengenai hal-hal semacam ini harus disosialisasikan kepada masyarakat sehingga jika terjadi bencana kebakaran masyarakat dapat gerak cepat menganggulangi hal tersebut minimal sebelum tim rescue sampai,” pungkasnya. (yan)