Bupati Lahat Khidmad Rakor Zoom Meeting Pengendalian Inflasi
Mendagri Republik Indonesia Tito Karnavian yang diwakili Irjen Kemendagri, Komjen Tomsi Tohir membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah 2024.--
LAHAT, KORANRADAR.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian yang diwakili Irjen Kemendagri, Komjen Tomsi Tohir membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah 2024.
Acara rapat koordinasi (Rakor) tersebut, diikuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat secara virtual melalui Zoom Meeting yang dipusatkan di ruang Oproom Sekretaris Daerah Lahat, dilaksanakan, Senin 5 Februari 2024.
Rapat koordinasi yang dilakukan seminggu sekali oleh Kemendagri diikuti mulai tingkat pusat sampai dengan daerah. Pemkab Lahat ikut dalam rakor, di antaranya Asisten II Lahat M Ichsan Fadli, Kepala Inspektorat Lahat Sahabadi T, serta beberapa kepala OPD di lingkungan Sekretariat Pemkab Lahat.
Dalam sambutannya, Tomsi Tohir selaku pemimpin rapat koordinasi meminta Pemerintah Daerah untuk lebih gencar menggelar gerakan aksi dan kegiatan dalam menangani Inflasi, misal, seperti pemberian bantuan pupuk untuk para petani.
Karena, sambung Tomsi Tohir, inflasi akan lebih terkendali jika seluruh Pemda bergerak melakukan upaya pengendalian. Terutama pada awal tahun anggaran, Pemda memiliki sumber daya untuk melakukan kegiatan bantuan pupuk kepada petani, guna menaikkan jumlah hasil panen tani yang akan menurunkan persen Inflasi pada tingkat daerah.
“Bantuan pupuk kepada para petani ini harus dilakukan. Karena, akan sangat bermanfaat bagi mereka. Nanti juga, hasil dari panen berbagai komoditas yang meningkat akan menurunkan jumlah persen Inflasi di daerah,” ujarnya.
Sehingga, secara keseluruhan dikatakannya, dari rakor hari ini dapat di simpulkan bahwa nilai Inflasi secara nasional masih sangat terkendali yang hanya menyentuh angka 2,6 persen.
“Oleh karenanya, saya berharap kepada Kabupaten/Kota yang nilai Inflasinya tergolong tinggi untuk segera melakukan tindakan riset mencari tahu, apa yang menjadi faktor penyebabnya,” ulas Tomsi Tohir. (man)