Meriahkan Imlek, Kelenteng Marga Liaw Bagi Bagi Angpao

Penyerahan angpau Imlek kepada warga tak mampu dari marga Liaw.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Kelenteng  Giok Poh Thian milik marga Liaw di Jalan Dr M Isa lorong Tanah Tinggi Palembang memeriahkan tahun baru Imlek dengan membagikan angpao kepada anggota marga Liaw yang tak mampu, Senin (15/1/2024).

Akiat ketua panitia pelaksana kegiatan baksos di kelenteng marga Liaw mengatakan,  kegiatan bakti sosial ini merupakan agenda rutin Kelenteng marga Liaw setiap 3 bulan sekali.

"Biasa yang kita bagikan adalah sembako namun karena saat ini momen Imlek kita ganti jadi angpao untuk 40 warga marga Liaw yang tak mampu," katanya.

Menurut Akiat,  angpau ini berasal Aseng Broto pengusaha asal Jambi yang juga pemilik PT Buana Prima Mulia.  "Semoga angpao yang dibagikan bermanfaat bagi warga Liaw. Selamat Imlek. Gong Xi Fai Cai,"ujarnya.

Hardi tokoh masyarakat di seputaran Kelenteng Marga Liaw mengapresiasi  kegiatan  yang dilakukan oleh kelenteng marga Liaw dan koko Aseng Broto pengusaha dari Jambi. 

" Iya luar biasa dan layak di puji. Semoga

angpao yang dibagikan bermanfaat bagi warga Liaw."katanya.

Aseng Broto pengusaha asal Jambi mengatakan, dirinya rutin membagikan angpau ini selain karena dirinya juga marga Liaw  dirinya juga lama tinggal di kota Palembang. 

"Berbagi rezeki dengan sesama," ujarnya.

Alam  pembina kelenteng Marga Liaw  menceritakan tentang Imlek  atau Sin Tjia  merupakan  sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani di Cina yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru. Perayaan ini juga berkaitan dengan pesta para petani untuk menyambut musim semi.

Perayaan ini dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama. Tahun ini Imlek jatuh pada tanggal 10 Februari 2024.

Acaranya meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Sang Pencipta, dan perayaan Cap Go Meh.“Tujuan dari persembahyangan ini adalah sebagai wujud syukur dan doa harapan agar di tahun depan mendapat rezeki lebih banyak, untuk menjamu leluhur, dan sebagai sarana silaturahmi dengan kerabat dan tetangga,”katanya

Karena perayaan Imlek berasal dari kebudayaan petani, maka segala bentuk persembahannya adalah berupa berbagai jenis makanan. Idealnya, pada setiap acara sembahyang Imlek disajikan minimal 12 macam masakan dan 12 macam kue yang mewakili lambang-lambang shio yang berjumlah 12.

Di Cina, hidangan yang wajib adalah mie panjang umur (siu mi) dan arak. Di Indonesia khususnya Palembang, hidangan yang dipilih biasanya hidangan yang mempunyai arti "kemakmuran," "panjang umur," "keselamatan," atau "kebahagiaan," dan merupakan hidangan kesukaan para leluhur. (sep)

Tag
Share