The Zuri Hotel Palembang Sajikan Pempek Krispi yang Bikin Tamu Ketagihan
Pengunjung tengah menikmati pempek Krispi di The Zuri Hotel Palembang.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Pempek, makanan khas Palembang yang sudah tidak diragukan lagi kelezatannya. Bahkan, kudapan dengan bahan dasar ikan ini sudah terkenal seantero nusantara.
Selain enak, pempek dapat dengan mudah ditemui mulai dari kaki lima hingga hotel berbintang, salah satunya di The Zuri Hotel Palembang.
Hotel bintang empat yang berlokasi di Jalan Radial Palembang ini selalu menyajikan pempek setiap hari sebagai menu sarapan tamu hotel.
“Kita menyuguhkan pempek krispi yang renyah di luar dan lembut di dalam. Bsa dipastikan, menu ini selalu ada setiap hari,” ujar Wahyu, Executive Chef The Zuri Hotel Palembang saat dibincangi beberapa waktu lalu.
Tidak seperti pempek pada umumnya yang terbuat dari ikan tenggiri atau gabus, pempek krispi menggunakan ikan dori sebagai bahan utama.
“Ikan dori kan biasa digoreng tepung atau lainnya. Saya pikir-pikir, bagaimana kalau saya coba untuk bahan pempek krispi, ternyata enak,” ucapnya.
Tidak hanya sedap, lanjutnya, dari segi biaya penggunaan ikan dori juga lebih hemat karena harga ikan jauh lebih murah dibandingkan ikan tenggiri.
“Secara cost, ikan tenggiri kan harganya bisa Rp100 ribu ke atas, kalau ini cuma Rp40 ribu. Ekonomis dan tetap enak,” jelasnya.
Menurut Chef Wahyu, ikan dori sebenarnya ikan patin import dengan ukuran satu ekor ikan bisa mencapai 3 hingga 4 kg.
Selain pempek krispi, minuman bandrek juga menjadi favorit para tamu yang menginap di The Zuri Hotel Palembang.
Menurut Dede, Kapten Makan Place The Zuri Palembang, ada dua jenis bandrek yang disajikan secara bergantian. Bandrek Aceh untuk setiap Senin dan Kamis, dan bandrek Sunda setiap Selasa dan Jumat.
Untuk bandrek Sunda, beberapa bahan yang digunakan ada jahe, daun pandan, gula aren, kapulaga, bunga lawang. dan susu kental manis.
Sementara untuk bandrek Aceh, hampir mirip dengan bandrek Sunda, hanya ada penambahan kayu secang.
“Kalau bandrek Aceh, rasanya lebih pedas dan lebih kuat dari bandrek Sunda,” jelasnya.