Dari Kalidoni untuk Palembang Sehat: YIM Fasilitasi Pembentukan Pokja HIV, TBC, Malaria, dan DBD

Reporter: Salamun Sajati |

Editor: Salamun Sajati |

Rabu , 12 Nov 2025 - 22:12

Poto bersama ketua Yayasan Intan Maharani (YIM) beserta jajaran Camat Kalidoni di Gedung Pertemuan Kecamatan Kalidoni -Salamun/Radar Palembang -

Kini, lembaga ini menjadi pelopor dalam penerapan Swakelola Tipe III sebagai strategi kemandirian OMS tanpa bergantung pada bantuan donor global.

“Di Sumatera, baru Palembang dan Medan yang mulai menerapkannya. Harapannya, dana kelurahan ke depan dapat diintegrasikan untuk program kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Camat Kalidoni, Vera Kusariani, S.STP., M.M., yang hadir mewakili Camat Kalidoni, M. Rama Cahya Putra, S., menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap inisiatif Yayasan Intan Maharani.

“Kami sangat mendukung terbentuknya Pokja HIV, TBC, Malaria, dan DBD di wilayah Kalidoni. Ini langkah penting dalam memperkuat peran masyarakat dan meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pencegahan penyakit menular,” ujarnya.

Ke depan, YIM berkomitmen mendampingi proses pembentukan Pokja hingga tingkat kelurahan, sekaligus membantu penyusunan instrumen evaluasi bersama dengan Bappeda dan Dinas Kesehatan.

Dengan terbentuknya Pokja ini, Kalidoni diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi pemerintah dan masyarakat bisa melahirkan solusi lokal untuk tantangan kesehatan global.

Karena dari Kalidoni, semangat itu tumbuh gerakan bersama menuju Palembang yang sehat, tangguh, dan berdaya.

dari kalidoni untuk palembang sehat: yim fasilitasi pembentukan pokja hiv, tbc, malaria, dan dbd                            palembang,koranradar.id - langkah nyata menuju palembang yang lebih sehat dimulai dari kalidoni. melalui kegiatan pra musyawarah perencanaan pembangunan (pra musrenbang) di kecamatan kalidoni, yayasan intan maharani (yim) bersama pemerintah kecamatan kalidoni memfasilitasi pembentukan kelompok kerja (pokja) penanggulangan hiv, tbc, malaria, dan demam berdarah dengue (dbd).
kegiatan ini menjadi tonggak awal kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat gerakan kesehatan di tingkat akar rumput.
berlandaskan peraturan presiden nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah serta peraturan lkpp nomor 3 tahun 2021 tentang pedoman swakelola, pelaksanaan program ini mengusung semangat swakelola tipe iii. mekanisme tersebut membuka ruang bagi organisasi masyarakat sipil (oms) untuk terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan program publik, khususnya di bidang kesehatan masyarakat.
ketua yayasan intan maharani, drs. syahri, m.si, menjelaskan bahwa pra musrenbang ini merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam mengidentifikasi isu-isu kesehatan yang perlu menjadi prioritas pembangunan daerah.
baca juga:pedagang pasar induk jakabaring minta pemprov sumsel beri sanksi tegas kepada pt ssa
baca juga:kilang pertamina plaju edukasi masyarakat tentang penyakit menular
“tujuan utama kegiatan ini adalah memfasilitasi terbentuknya pokja hiv, tbc, dan malaria. namun karena kasus dbd di palembang lebih serius, kami menambahkannya dalam agenda pokja. ini menjadi pilot project bagaimana lembaga masyarakat ikut aktif dalam pencegahan penyakit menular di tingkat kecamatan,” ujar syahri.
menurutnya, pembentukan pokja ini merupakan tindak lanjut dari keputusan wali kota palembang nomor 427/kpts/dinkes/2022 tentang pembentukan satgas pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan aids, tbc, dan malaria. melalui pokja yang melibatkan berbagai elemen masyarakat ini, isu kesehatan diharapkan bisa diintegrasikan ke dalam perencanaan dan penganggaran daerah.
data dinas kesehatan kota palembang menunjukkan, hingga september 2025 terdapat 367 kasus baru hiv, menandakan tren peningkatan yang perlu diwaspadai. 
sementara tbc masih menempati posisi enam besar penyakit terbanyak di wilayah palembang. kecamatan kalidoni sendiri termasuk salah satu wilayah dengan angka kasus tbc tertinggi.
baca juga:50 warga binaan lapas sekayu ikuti tes dahak untuk deteksi penyakit tbc
baca juga:yji cabang propinsi sumsel adakan skrining deteksi penyakit jantung secara dini bagi anak sekolah dasar
“karena itu perlu gerakan masyarakat untuk ikut mencegah dan memutus mata rantai penularan. pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,” tegas syahri.
yim yang telah berdiri lebih dari tiga dekade tetap konsisten mendampingi masyarakat marjinal, terutama terkait hiv/aids, infeksi menular seksual, dan penyalahgunaan narkoba. 
kini, lembaga ini menjadi pelopor dalam penerapan swakelola tipe iii sebagai strategi kemandirian oms tanpa bergantung pada bantuan donor global.
“di sumatera, baru palembang dan medan yang mulai menerapkannya. harapannya, dana kelurahan ke depan dapat diintegrasikan untuk program kesehatan masyarakat,” tambahnya.
baca juga:barantin pastikan sapi australia masuk ri bebas penyakit
baca juga:rahasia sehat terbongkar! cuma jalan kaki tiap hari, penyakit minggat, badan auto langsing, jantung aman!
sementara itu, sekretaris camat kalidoni, vera kusariani, s.stp., m.m., yang hadir mewakili camat kalidoni, m. rama cahya putra, s., menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap inisiatif yayasan intan maharani.
“kami sangat mendukung terbentuknya pokja hiv, tbc, malaria, dan dbd di wilayah kalidoni. ini langkah penting dalam memperkuat peran masyarakat dan meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pencegahan penyakit menular,” ujarnya.
ke depan, yim berkomitmen mendampingi proses pembentukan pokja hingga tingkat kelurahan, sekaligus membantu penyusunan instrumen evaluasi bersama dengan bappeda dan dinas kesehatan.
dengan terbentuknya pokja ini, kalidoni diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi pemerintah dan masyarakat bisa melahirkan solusi lokal untuk tantangan kesehatan global.
karena dari kalidoni, semangat itu tumbuh gerakan bersama menuju palembang yang sehat, tangguh, dan berdaya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Palembang 14 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan