Dari Sampah Jadi Budaya Baik, Pertamina Libatkan Anak TK Wujudkan Kelurahan Bersih dan Mandiri
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, melalui Edukasi Lingkungan Sejak Dini kepada Anak TK dan program Kelingi Semare dapat terus berkembang dan menjadi contoh praktik pengelolaan sampah berbasis masyarakat di wilayah lain.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Semangat peduli lingkungan kini mulai tumbuh sejak usia dini di Kota Lubuklinggau. Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal (FT) Lubuklinggau menggandeng TK Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA) untuk menggelar edukasi pengelolaan sampah secara kreatif dan menyenangkan bagi anak usia dini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kelurahan Lubuklinggau Ilir Sejahtera dan Mandiri Rame-Rame (Kelingi Semare) yang telah dijalankan sejak 2022. Sebanyak 17 siswa TK YWKA mengikuti sesi edukasi dengan pendampingan 3 guru, serta disaksikan langsung oleh Lurah Lubuklinggau Ilir Ari Sumanti, Ketua TP PKK Ibu Permaisuri, Kepala Sekolah Elyanurdaningsih, dan tujuh warga penerima manfaat program.
Anak-anak diajak menonton video animasi bertema lingkungan, meneriakkan yel-yel peduli sampah, hingga bermain kuis interaktif. Tak hanya teori, mereka juga mempraktikkan langsung pemilahan sampah organik dan anorganik agar pesan edukasi lebih mudah dipahami.
“Kami ingin kebiasaan baik ini terbawa hingga mereka besar nanti,” ujar Ibu Permaisuri, yang turut menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut.
Tantangan Sampah di Lubuklinggau Masih Tinggi
Menurut data Dinas Lingkungan Hidup Kota Lubuklinggau tahun 2024, volume sampah harian mencapai 190 ton, sementara ketersediaan fasilitas pembuangan dan armada pengangkut masih terbatas. Kondisi ini semakin terasa di kawasan bantaran Sungai Kelingi, di mana sampah rumah tangga sering menumpuk.
Lurah Lubuklinggau Ilir Ari Sumanti menyebut program ini sebagai langkah konkret yang patut dicontoh.
“Inisiatif seperti ini bukan sekadar seremonial. Ini bukti masyarakat mulai sadar dan peduli terhadap lingkungan,” tegasnya.
Dampak Nyata Secara Lingkungan dan Sosial
Program Kelingi Semare kini telah melibatkan lebih dari 100 warga dalam kegiatan bank sampah dan daur ulang. Berdasarkan evaluasi internal:
* Timbulan sampah rumah tangga berkurang hingga 25 persen
* Kesadaran warga meningkat, terutama ibu-ibu dan anak-anak
* Program berjalan secara transparan dengan sistem pengelolaan mandiri
Fuel Terminal Manager Lubuklinggau Wawan Prabawa menegaskan bahwa masyarakat adalah motor utama.