Sumsel segera Terapkan Mulok Ketahanan Pangan di Sekolah

Gubernur Sumsel H Herman Deru menerima kunjungan perwakilan World Agroforestry (ICRAF) di Ruang Tamu Gubernur.--
Wujudkan Kemandirian Pangan
SUMSEL, KORANRADAR.ID - Gubernur Sumsel H Herman Deru, menekankan pentingnya pendidikan dalam mendukung kemandirian pangan. Melalui kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Ketahanan Pangan, sekolah menjadi garda terdepan membentuk generasi produktif.
Hal itu disampaikan dalam silaturahmi bersama perwakilan World Agroforestry (ICRAF) di Ruang Tamu Gubernur, kemarin.
Menurut Herman Deru, kurikulum baru ini akan menjadi penguat bagi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), sebuah program unggulan yang sudah terbukti menekan angka stunting dan menjaga stabilitas harga.
“Pendidikan harus fokus pada perubahan mindset. Anak-anak kita jangan dibiasakan konsumtif, tetapi produktif. Dari rumah tangga hingga masyarakat luas, harus tumbuh budaya mandiri pangan,” katanya.
Ia berharap kurikulum ini dapat mengakar dan memberikan manfaat jangka panjang, tidak hanya sebatas teori tetapi juga implementasi nyata di lingkungan sekitar siswa. “Tujuan akhirnya jelas, inflasi tetap terkendali dan gizi masyarakat meningkat,” ujar Gubernur.
ICRAF melalui David Susanto mengapresiasi kepemimpinan Gubernur dalam gagasan ini. Ia menyebut, ide mulok pangan lokal memang berawal dari percakapan langsung dengan Herman Deru.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Hj Mondyaboni, menjelaskan teknis penerapan mata pelajaran tersebut.
Mulok Pangan Lokal dirancang sebagai pelajaran mandiri bagi siswa SMA/SMK kelas X hingga XII. Fokus utamanya pada kearifan lokal, potensi pangan daerah, dan penerapan langsung di lapangan.
“Kurikulum ini bisa menyesuaikan kondisi masing-masing daerah. Jadi relevan, aplikatif, dan menyentuh kebutuhan siswa,” jelas Mondyaboni.
Langkah ini juga menjadi upaya menjaga budaya lokal agar tetap lestari sekaligus berkontribusi pada sistem pangan berkelanjutan.
Kerja sama antara Pemprov, Dinas Pendidikan, dan ICRAF menjadi momentum strategis untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan praktik ketahanan pangan yang nyata di masyarakat. (tim)