Bupati Muba Desak Perusahaan Tepati Komitmen

Bupati Muba HM Toha Tohet SH memimpin rapat evaluasi progres pembangunan kembali Jembatan P6 Lalan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.--

Revitalisasi Jembatan P6 Lalan

MUBA, KORANRADAR.ID - Bupati Musi Banyuasin (Muba) HM Toha Tohet SH memimpin rapat evaluasi progres pembangunan kembali Jembatan P6 Lalan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, kemarin.

Rapat ini menyoroti realisasi progres serta komitmen perusahaan penubruk Jembatan Lalan dan yang tergabung dalam Asosiasi Pengguna Alur Sungai Lalan (AP6L). Untuk itu, Pemkab Muba memberikan ultimatum tegas kepada pihak perusahaan yang harus bertanggung jawab.

Jembatan P6 di Kecamatan Lalan ambruk setelah ditabrak tongkang pada 12 Agustus 2024. Kesepakatan bersama yang ditandatangani pada 23 Agustus 2024, menegaskan biaya perbaikan ditanggung 50 persen oleh penubruk (pemilik tongkang) dan 50 persen oleh perusahaan yang tergabung dalam AP6L. Biaya santunan masyarakat ditanggung penubruk, sementara biaya operasional penyebarangan selama masa perbaikan menjadi beban asosiasi.

Ketua AP6L Humala Oloan Pasaribu mengungkapkan, saat ini progres pembangunan jembatan yang dikerjakan PT Ciawenindo Mitra Perkasa mencapai 43,5 persen dari target 47 persen. Proyek itu ditargetkan rampung pada 31 Desember 2025.

“Kami butuh dukungan Pak Bupati dan jajaran Pemkab Muba untuk menagih komitmen perusahaan. Dengan harapan masing-masing pihak berkontribusi agar pekerjaan ini bisa berjalan,” ujar Humala.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Perhubungan Muba Musni Wijaya mengatakan bahwa keterlambatan dana menjadi penghambat utama. “Kalau kendala pendanaan ini tidak diselesaikan, target selesai tahun ini tidak mungkin tercapai. Dana talangan seharusnya bisa dipakai, tapi kenyataannya belum terealisasi maksimal,” katanya.

Senada, Kepala Dinas Perkebunan Muba Ahmad Toyibir mengingatkan pentingnya tanggung jawab perusahaan. “Ini kepentingan rakyat. Perusahaan yang beroperasi di Muba harus menunjukkan keberpihakan dengan mempercepat dukungan,” ujarnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Toha menyampaikan pentingnya menjaga sinergi agar pembangunan tidak terhambat. “Yang kita pikirkan adalah kebutuhan dan kepentingan masyarakat Lalan yang terdampak. Pembangunan ini harus dipastikan selesai secara proporsional dan profesional. Perusahaan harus hadir bermanfaat untuk masyarakat, bukan sebaliknya,” katanya.

"Kita semua di sini harus serius mengerjakan revitalisasi atau pembangunan kembali Jembatan P6 Lalan. Kerjakan timeline yang ada, agar jembatan ini jelas kapan bisa selesainya,’’ imbuh Bupati Toha

Ia berharap agar revitalisasi Jembatan P6 Lalan menjadi momentum kebersamaan pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.

“Semoga jembatan ini segera selesai tepat waktu sehingga akses masyarakat kembali normal. Jembatan P6 bukan sekadar infrastruktur, melainkan urat nadi ekonomi dan sosial warga Lalan. Jangan sampai ada pihak yang abai terhadap tanggung jawabnya,” tutup Bupati Toha. (ace)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan