Festival Perahu Bidar 2025, Penonton Lokal hingga Mancanegara Ikut Terpukau

Festival Perahu Bidar Sungai Musi 2025 dihadiri Penonton asal Malaysia dan ABCID bersama Ketua DPD ASPPI Sumsel.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Puncak Festival Perahu Bidar Tradisional 2025 yang digelar di Sungai Musi, Minggu (17/8/2025), meninggalkan cerita seru dari ribuan penonton yang rela berdesakan demi menyaksikan langsung perlombaan khas HUT ke-80 Republik Indonesia.

Di antara lautan penonton, hadir pula Nadira dan Eva, dua warga negara Malaysia yang terlihat bersemangat meneriakkan dukungan bagi para pendayung. Keduanya mengaku kagum dengan kekompakan tim perahu bidar yang menurut mereka tidak ditemui di Negeri Jiran.

“Seronok sangatlah, di Malaysia tidak ada yang seperti ini. Sangat menarik,” ujar Nadira.

Eva yang berprofesi sebagai pelaku pariwisata di bidang travel agent bahkan berencana mempromosikan Festival Bidar di Malaysia. “Kita akan coba bantu promosikan perahu bidar ini, bikin paket wisata khusus, karena banyak yang belum tahu soal tradisi ini,” katanya.

Momentum ini semakin terbuka lebar seiring kembali beroperasinya Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan status internasional, ditambah rute penerbangan AirAsia Malaysia–Palembang yang mempermudah akses wisatawan.

Tak hanya penonton asal Malaysia, perhatian juga datang dari Samantha Urquijo Garcia, Project Coordinator Australian Broadcasting Corporation International Development (ABCID). Ia menilai, festival bidar melampaui ekspektasinya.

“Ramai sekali, ada panggung, ada pembawa acaranya, suasananya sangat hidup. Harusnya lebih banyak turis datang ke Palembang untuk menyaksikan ini,” ungkap Samantha.

Ketua DPD ASPPI Sumsel, Mgs Moh Isnaini atau yang akrab disapa Cek Evad, menilai gelaran tahun ini semakin baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia bahkan menyebut festival bidar bisa bersaing dengan pacu jalur di Riau.

“Seperti kata Pak Gubernur, kita tidak kalah. Sungai Musi lebih luas, tinggal bagaimana kita mengemasnya lebih menarik agar viral,” ujarnya.

Menurutnya, ada banyak cara untuk memperkuat daya tarik, misalnya menghadirkan gerakan mendayung yang dikolaborasikan dengan tarian dan iringan musik tradisional. Selain itu, eksposur di media sosial dinilai sangat penting untuk mendongkrak popularitas.

Cek Evad juga mendorong pelaku pariwisata menjalin kerja sama dengan Tourism Board dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Korea, hingga Thailand. “Kita undang mereka, fasilitasi datang ke Palembang. Jadi selain menonton bidar, mereka juga bisa menjelajahi destinasi wisata kita. Saat kembali ke negaranya, mereka bisa menjual paket wisata ini,” tandasnya.

Festival perahu bidar pun kembali membuktikan diri bukan sekadar tradisi lokal, melainkan potensi besar pariwisata yang mampu menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan