VIRAL: Ritual Akbar di Kelenteng Tertua Palembang, Doa Harapan untuk Indonesia!

Kelenteng, Wie Ceng Keng Palembang, Gelar Ritual Hut Dewa Lie Hu Tualang--

Mikel dan para locu saat diwawancarai

PALEMBANG, KORANRADAR ID – Kelenteng Wie Ceng Keng di kawasan 13 Ulu Palembang baru saja menjadi saksi bisu sebuah ritual agung dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Dewa Lie Hu Tualang pada Sabtu, 12 Juli 2025. 

Acara sakral ini menarik perhatian umat dan pengurus dari berbagai kelenteng, menunjukkan kuatnya ikatan spiritual di Kota Palembang.

Ritual yang dimulai tepat pukul 11.00 WIB ini diawali dengan Ciok Siu, kemudian dilanjutkan dengan Khokun di siang hari.

Menurut Mikel, salah satu pengurus Kelenteng Wie Ceng Keng, yang mendampingi Ketua Hasyim serta para locu (pemimpin ritual), suasana khidmat menyelimuti seluruh rangkaian acara.

Usai ritual, kebersamaan dipererat dengan jamuan makan sederhana yang dihadiri seluruh umat.

BACA JUGA:Kelenteng Marga Tan Palembang Gelar Perayaan Meriah HUT Dewa Lak Hu Tualang & Dewi Kwan Im

Mikel menjelaskan bahwa Dewa Lie Hu Tualang memiliki peran penting sebagai dewa pendamping di Kelenteng Wie Ceng Keng, sementara dewa utamanya adalah Siong Te Kong. Dalam doa-doa yang dipanjatkan selama ritual, para pengurus memohon berkah melimpah, perlindungan keselamatan, dan kesehatan prima bagi seluruh umat.

“Semoga ke depan bangsa dan negara selalu maju, aman, damai, dan sejahtera,” ucap Mikel penuh harap, mencerminkan doa universal untuk kemajuan dan kedamaian Indonesia.

BACA JUGA: Kelenteng Wie Ceng Keng Gelar Ritual Awal Tahun

Warisan Sejarah Kelenteng Tertua di Palembang

Hasyim, Ketua Kelenteng Wie Ceng Keng, menekankan pentingnya kelenteng ini sebagai salah satu situs bersejarah di Palembang. Bersama dengan Kelenteng Dewi Kwan Im 10 Ulu, Kelenteng Gie Hap Bio Talang Semut, dan Kelenteng Hok Ching Bio Pulau Kemaro, Kelenteng Wie Ceng Keng berdiri kokoh sebagai saksi bisu perkembangan budaya Tionghoa di kota ini.

Uniknya, Kelenteng Wie Ceng Keng juga akrab disebut sebagai "Kelenteng Babi" di kalangan masyarakat. Penamaan ini menjadi bagian dari identitas dan cerita yang melekat pada kelenteng yang sudah berdiri sejak lama ini. Ritual HUT Dewa Lie Hu Tualang ini tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga momen untuk melestarikan tradisi dan mempererat tali silaturahmi antarumat beragama di Palembang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan