Ekonomi Sumsel Tetap Optimis di Tengah Perlambatan Konstruksi, Ini Rahasianya!

Kepala BI Sumsel Bambang Pramono di Palembang--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Bank Indonesia Kanwil Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kinerja lapangan usaha konstruksi di wilayah itu tumbuh sebesar 2,92 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada triwulan I/2025.
Kepala BI Sumsel Bambang Pramono di Palembang, Kamis, mengatakan pertumbuhan pada sektor tersebut mengalami perlambatan karena dari tingkat kredit yang disalurkan oleh perbankan di sektor tersebut yang terkoreksi sebesar 9,82 persen secara yoy.
"Kondisi perlambatan lapangan usaha konstruksi itu terjadi seiring dengan mundurnya target penyelesaian sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mendukung sektor pertanian meliputi Bendungan Tiga Dihaji, Irigasi Lematang dan Irigasi Lempuing," katanya.
Meski demikian, prospek ekonomi wilayah itu diperkirakan masih berada di level 4,6 persen sampai 5,4 persen.
BACA JUGA: Bank Indonesia Sebut Volume Transaksi QRIS Tumbuh 175,2 persen
Beberapa aspek yang memberikan dorongan untuk mencapai dan menjaga target itu salah satunya keberlanjutan pembangunan PSN.
“Implementasi program swasembada pangan dan PSN yang masih berlanjut,” katanya.Selain itu, beberapa faktor lainnya seperti terjaganya daya beli masyarakat dan tren nilai tukar petani (NTP) yang positif, serta dorongan aktivitas perjalanan masyarakat seiring adanya diskon pada sejumlah tarif angkutan umum.
BACA JUGA:Komitmen Dukung Digitalisasi Bank Indonesia Beri Apresiasi PIM
Namun, sejumlah hal yang perlu diwaspadai dalam laju pertumbuhan ekonomi Sumsel meliputi perang dagang yang memanas, ketegangan geopolitik Timur Tengah, serta dampak efisiensi anggaran yang diperkirakan lebih besar.
“Lalu, terbatasnya pembangunan PSN baru dan tren harga batubara yang tidak setinggi 2024,” kata Bambang. (ant)