TEKNOLOGI CANGGIH SUZUKI FRONX

Suzuki Indonesia memperkenalkan pengalaman berkendara yang bukan hanya efisien, tetapi juga menyenangkan dengan memadukan mesin mutakhir, transmisi modern, dan teknologi canggih ke dalam Suzuki Fronx.--

“Efisiensi tidak lahir dari satu fitur tunggal, melainkan dari perilaku konsisten dan cara mengemudi yang lebih bijak. Suzuki Fronx hadir untuk membantu pengendara mencapai titik efisiensi secara lebih mudah tanpa merubah kebiasaan, ataupun merogoh kocek lebih dalam,” jelas Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS

Berikut ini tips berkendara hemat dengan Suzuki Fronx

1. Persiapkan kendaraan sebelum perjalanan

Kunci dari perjalanan efisien sering kali tersembunyi dalam hal-hal sederhana. Memastikan tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan, misalnya, berperan besar dalam mengurangi rolling resistance yang memperberat kerja mesin.

Mesin K15C yang presisi dan memiliki thermal efficiency yang baik mampu beroperasi secara baik tanpa perlu dipanaskan terlalu lama. Dalam kondisi normal, kebutuhan memanaskan mesin seperti di pagi hari hanya memerlukan waktu singkat. Sehingga mampu meminimalisir terpakainya bahan bakar yang tidak perlu, seperti hanya untuk menunggu sampai mesin mobil mencapai suhu optimal dan siap dijalankan.

Fitur Apple CarPlay dan Android Auto pada head unit 9 inci membantu pengemudi menghubungkan peta elektronik di smartphone agar lebih mudah dan aman dilihat selama perjalanan. Pengendara bisa terlebih dahulu merencanakan rute paling hemat waktu dan bahan bakar. Karena efisiensi tidak hanya dimulai ketika mobil bergerak, tetapi sejak sebelum perjalanan dimulai.

Selain itu, membawa barang dengan jumlah seperlunya, serta menyetel suhu AC pada level moderat juga berkontribusi dalam menjaga konsumsi bahan bakar tetap efisien.

 

2. Mendayagunakan fitur pendukung efisiensi

Berhenti di lampu merah atau terjebak kemacetan adalah bagian tak terelakkan dari rutinitas kota. Pada momen inilah fitur Engine Auto-Stop sebagai salah satu peran dari sistem SHVS akan bekerja secara otomatis mematikan mesin saat kendaraan berhenti dan menunggu, lalu menyalakannya kembali secara halus saat pedal gas diinjak. Teknologi ini bukan hanya melakukan penghematan penggunaan bahan bakar, tetapi sekaligus bisa mengurangi emisi tanpa mengganggu kenyamanan berkendara.

Saat melaju di jalan bebas hambatan, gaya mengemudi konstan dengan putaran mesin rendah dengan transmisi di gigi tertinggi juga bisa menjadi metode mencapai efisiensi. Sebaliknya, akselerasi mendadak justru memperbesar konsumsi energi.

Jika pengendara membutuhkan akselerasi lebih seperti saat menyalip atau menanjak, maka sistem SHVS akan memberikan peran acceleration assist untuk membantu putaran mesin bekerja lebih ringan. Bantuan tersebut dapat diraih tanpa memerlukan pijakan pedal akselerator yang lebih dalam.

 

3. Gunakan keuntungan SHVS berulang kali lewat Regenerative Braking

Energi yang digunakan untuk menjalankan sejumlah peran sistem SHVS bersumber dari listrik yang tertampung di lithium-ion battery. Seiring dengan intensitas penggunaan, maka diperlukan pengisian ulang daya listrik tersebut agar dapat digunakan secara terus menerus atau berulang kali. Kebutuhan ini dimudahkan lewat proses regenerative braking yang secara sistematis mengubah energi kinetik saat mobil melakukan deselerasi, menjadi energi listrik terbarukan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan