RODA KEHIDUPAN : Dulu Miliarder Lalu Bangkrut, Kini Jual Roti di Pinggir Jalan

Dulu miliarder dan dijuluki 'The Phantom' di dunia saham, kini Sirivat Voravetvuthikun harus menjual roti lapis di trotoar Bangkok. --
Bangkit dengan Berjualan Roti LapisDengan menumpuknya utang yang ditinggalkan, jelas para kreditur silih berganti mendatangi Sirivat Voravetvuthikun.
Demi bertahan hidup dan membayar utangnya, ia mengesampingkan harga dirinya dan mulai menjajaki sandwich di jalanan Bangkok dengan kotak busa kuning yang tergantung di lehernya.
Pada hari pertama berjualan, ia hanya memperoleh US$ 14 atau setara Rp 226 ribu. Penghasilan hariannya juga tak seberapa. Namun itu tak membuatnya patah semangat, Sirivat bersama istri terus berjuang untuk melanjutkan hidup.
Ia pun keluar dari kebangkrutan tiga tahun kemudian dengan perlahan-lahan meningkatkan skala bisnisnya, Sirivat Sandwich, diikuti membuka kedai kopi dan usaha katering.Kisah perjuangan Sirivat menyebar,
ia dikenal sebagai 'Tuan Sandwich' dan bisnis roti lapisnya menjadi terkenal, sebagai simbol harapan dan penolakan menyerah pada takdir. Berbekal pengetahuan dan pengalamannya, ia mengaku masih melakukan investasi saham di samping bisnis F&B-nya meski tidak dengan modal sebanyak dahulu.(fdl/fdl)