Halo Investor, Ini Kalender Penting Kripto Sambut Juni 2025!
ILUSTRASI UANG KRIPTO--
KORANRADAR.ID - Platform investasi kripto, Luno menilai Juni 2025 akan menjadi kalender besar bagi industri kripto. Pasalnya, akan terjadi berbagai macam peristiwa yang diperkirakan akan memberi dampak besar pada nilai aset kripto.
Luno mencatat, di tengah ketegangan dagang global yang membayangi pasar saham pada Mei 2025, Bitcoin berhasil mencetak harga tertingginya, sementara Ethereum mengalami rebound.
“(Kondisi) ekonomi makro dan kripto segera menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan setelah bergerak datar sejak bulan Februari,” tulis Luno dalam laman resmi, Jakarta Senin (2/6).
Nilai Bitcoin dan aset kripto lainnya naik ke kisaran level yang tinggi. Ditandai dengan Bitcoin yang akhirnya berhasil kembali masuk ke level US$100.000 atau sekitar Rp1,6 miliar, kemudian mengecap harga tertinggi baru di kisaran US$111.000 atau sekitar Rp1,8 miliar di akhir bulan.
BACA JUGA:Dogecoin Bersiap Tembus $0,25, Masuk 5 Kripto Paling Menguntungkan!
Ethereum juga menunjukkan penguatan setelah sempat mengalami penurunan yang cukup lama, usai keberhasilan peluncuran upgrade Pectra pada 7 Mei. Ethereum bahkan membalap kinerja Bitcoin dan aset kripto lain dalam rally kali ini, dengan naik lebih dari 50% dalam sebulan terakhir.
Banyak aset kripto lain juga mencatatkan kinerja yang kuat selama Mei 2025, dengan kenaikan dua digit dalam sebulan terakhir.
Pada Juni ini, akan ada serangkaian peristiwa ekonomi penting yang bisa memberikan kejelasan terkait dampak tarif Trump dan penurunan rating kredit Moody dari AS, serta respons The Fed pada pertemuan pada 18 Juni mendatang.
Dengan Bitcoin yang mencapai harga tertinggi baru di tengah tekanan ini, bagaimanakah kinerjanya kemudian ketika ketegangan dagang dunia sekarang ini mulai mereda nantinya? Lalu, apa saja yang akan terjadi selama Juni ini?
BACA JUGA:Tips Hadapi Volatilitas Ekstrem di Pasar Kripto
Angka pengangguran AS
Laporan angka pengangguran AS akan disampaikan pada 6 Juni. Data ketenagakerjaan AS merupakan indikator utama inflasi bagi The Fed dalam memutuskan kebijakan moneter.
Angka pengangguran yang stabil dalam tiga bulan terakhir sementara ini mengurangi beban masalah yang perlu diatasi dalam pertemuan The Fed pada Juni.
Angka inflasi China
Sesuai jadwal, laporan inflasi China akan berlangsung pada 9 Juni 2025. Data inflasi China per Juni bisa memberikan gambaran mengenai dampak perang dagangnya dengan AS terhadap perekonomian domestik, serta berpotensi memengaruhi arah negosiasi dagang.
Saat ini, pasar telah menanggapi dengan positif segala bentuk sinyal penurunan ketegangan tarif antara kedua negara tersebut.
Angka inflasi AS
Kemudian, pada 11 Juni 2025 akan berlangsung pelaporan data inflasi AS. Para pembuat kebijakan memperhatikan dengan saksama pengaruh tarif dagang AS terhadap inflasi, bahkan The Fed telah mengambil posisi waspada dalam kebijakan moneternya.
Lonjakan inflasi di luar prediksi bisa makin memperkuat posisi Bank Sentral AS untuk tetap mempertahankan suku bunga yang ada.
Pengumuman Suku Bunga Bank of Japan
Setelahnya, Bank Sentral Jepang akan melaporkan kebijakan moneter suku bunganya pada 17 Juni 2025. Kupon bunga obligasi 30 tahun Jepang naik ke level yang tinggi pada Mei, menunjukkan kekhawatiran investor terkait stabilitas ekonomi dan pelemahan permintaan.
Lonjakan itu juga disinyalir makin menekan Bank of Japan untuk meninggalkan suku bunga yang super rendah, pergerakan yang bisa berdampak luas ke pasar global, seperti yang terjadi ketika dampak negatif carry trade yen terjadi di 2024.
Pengumuman Suku Bunga The Fed
Belum usai, pasar juga akan disajikan laporan krusial The Fed terkait suku bunganya (Fed Fund Rate/FFR) yang akan berlangsung pada 18 Juni 2025. The Fed telah mengambil sikap waspada dengan tetap mempertahankan suku bunga dalam pertemuan terakhirnya, yang diprediksi akan melakukan hal yang sama di bulan ini.
Potensi dampak inflasi akibat kebijakan tarif baru AS menambah ketidakpastian. Dinamika ini membuat investor kripto dan saham mungkin perlu menunggu hingga akhir 2025 untuk terjadinya pemotongan suku bunga, yang merupakan kondisi yang baik bagi investasi berisiko tinggi.