Pasar Kripto Anjlok, Harga Bitcoin Jatuh ke US$ 107 Ribu
Grafik pasar kripto menampilkan pergerakan harga kripto (seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya) selama periode waktu tertentu. -ilustrasi-
KORANRADAR.ID - Pasar kripto anjlok dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) hari ini jatuh, koreksi ini terjadi setelah lonjakan besar harga kripto dalam beberapa minggu terakhir.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis (29/5/2025) pukul 05.40 WIB, kapitalisasi pasar kripto global terpangkas 1,5% menjadi US$ 3,39 triliun dalam 24 jam. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) hari ini terlihat jatuh 1,09% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 107.933 per koin atau setara Rp miliar (kurs, Rp 16.257).
Pelemahan juga terjadi pada Binance (BNB) yang turun 0,15% menjadi US$ 686 per koin. Sementara itu, Ethereum (ETH) malah naik 0,57% menjadi US$ 2.677 per koin.
Dikutip dari Coindesk, meski mengalami penurunan, menurut analisis terbaru dari NYDIG (New York Digital Investment Group), pasar Bitcoin masih jauh dari kondisi jenuh atau overheat. Lembaga riset tersebut melihat masih ada ruang besar bagi pergerakan harga untuk terus naik.
BACA JUGA:Kebijakan The Fed Buat Investor Gelisah, Pasar Kripto Tertekan
Saham perusahaan tambang Bitcoin ikut terseret turun. MARA Holdings, Riot Platforms, dan Hut 8 masing-masing anjlok hampir 10%.
Sementara itu, saham perusahaan yang memiliki cadangan Bitcoin juga menunjukkan pelemahan. GameStop (GME) turun 11% setelah mengumumkan pembelian lebih dari 4.710 Bitcoin senilai sekitar US$500 juta.
Jumlah tersebut dianggap mengecewakan oleh sebagian investor karena GameStop sebelumnya telah menggalang dana sebesar US$1,3 miliar untuk akuisisi Bitcoin.
Kenaikan harga Bitcoin sekitar 50% dari titik terendah pada awal April hingga mencapai rekor baru US$ 112 ribu pekan lalu sempat memunculkan kekhawatiran pasar overheated, mirip dengan situasi pada tahun 2021.
BACA JUGA:Penting! Begini Cara Baca Grafik Pasar Kripto, Jangan Salah Biar Makin Cuan
Namun, NYDIG tidak sependapat. Tim riset mereka mencatat bahwa sejak titik terendah di US$15.000 pada November 2022, Bitcoin telah naik sekitar 7 kali lipat. Kenaikan ini memang signifikan, namun masih jauh di bawah reli besar sebelumnya: 452X pada 2013, 112X pada 2017, dan 20X pada 2021.
NYDIG juga menyoroti indikator Market Value to Realized Value (MVRV), yang membandingkan nilai pasar Bitcoin saat ini dengan nilai realisasi berdasarkan transaksi terakhir dari setiap koin. Saat ini MVRV berada di level 2,4X, jauh di bawah puncak sebelumnya seperti pada tahun 2021 yang mencapai 4,0X
"Meski indikator-indikator ini bersifat kasar, namun menunjukkan bahwa potensi kenaikan harga Bitcoin masih cukup besar," demikian kesimpulan dari NYDIG.