Muba Usul Percepat Atasi 56 Desa 72 Titik Blankspot

Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga mewakili Bupati Muba HM Toha dan jajaaran audiensi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) di Jakarta.--

MUBA, KORANRADAR.ID - Dalam langkah strategis untuk mempercepat pemerataan akses telekomunikasi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Muba menggelar audiensi yang penuh semangat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi)  kemarin di Jakarta.

Dipimpin Kepala Dinas Kominfo Muba Herryandi Sinulingga, yang mewakili Bupati HM Toha rombongan ini juga dihadiri oleh para pejabat kunci, termasuk Sekretaris Komisi IV DPRD Muba, Aan Cipta Mandiri, serta sejumlah pemimpin dari Diskominfo Muba, seperti Daud Amri (Sekretaris), Kartiko Buwono (Kepala Bidang Komunikasi Publik), dan Della (Kepala Bidang Statistik).

Rombongan disambut hangat oleh tim Komdigi yang terdiri dari Staf Khusus Menteri, Artanto Nurprabowo, serta Yulis Widyo Marfiah, dan tim dari BAKTI Kementerian Komdigi.

Herryandi Sinulingga  menjelaskan, tantangan unik yang dihadapi Muba. "Kondisi geografis kami, dari dataran, hutan, rawa, hingga sungai  serta luar wilayah daerah Muba serta Arus dan daya PLN yang belum merata menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi berdasarkan Laporan Provider kepada kami. Saat ini, kami masih memiliki  72 titik blank spot di 56 desa, yang menghambat pelayanan publik seperti pendidikan daring dan layanan kesehatan," ungkapnya dengan penuh harapan dan jika 5 tahun ke depan  secara berkelanjutan Komdigi, BAKTI, dan seluruh provider berkolaborasi bersama membangun usulan dimaksud.

“Harapkan kami Muba Bisa Bebas Blankspot dari sisa 56 desa 72 titik wilayah blankspot jika dapat dituntaskan,” tegasnya. 

Herryandi juga menyampaikan melalui  program Koperasi Merah Putih yang saat ini berjalan yang diharapkan tidak hanya memberdayakan ekonomi lokal dan menyediakan apotik, tetapi melalui koperasi  merah putih bekerja sama dengan desa atau BUMdes memfasilitasi desa zona blankspot yang jauh dari pembangunan BTS saat ini berjalan, dan menyediakan fasilitas internet di desa dengan berjualan bandwidth khusus di wilayah blankspot dengan harga murah bagi warga desa untuk memenuhi kebutuhan internet dimaksud. 

"Kami ingin sinergi ini kalau berjalan program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia," ujarnya penuh semangat.

Aan Cipta Mandiri, mewakili suara masyarakat, juga menyuarakan harapan agar program percepatan ini segera direalisasikan. Ia menegaskan pentingnya pembangunan di titik blank spot setiap tahun secara berkesinambungan dan berharap ke komdigi dukungan penuh bersama provider lainnya sebagaimana. Usulan Pemkab Muba dapat segera terealisasi dan berharap 5 tahun ke depan Muba Bebas Blankspot 

Staf Khusus Menteri Komdigi, Artanto Nurprabowo, mengapresiasi keseriusan Pemkab Muba. "Tindak lanjut adalah kunci. Kami berharap komunikasi ini berlanjut, dan semua masukan akan kami catat untuk ditindaklanjuti bersama BAKTI dan operator seluler," jelasnya.

Artanto menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi bukan hanya urusan bisnis, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen untuk mewujudkan transformasi digital yang inklusif dan merata. (ace)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan