Banyuasin 3 Besar Penghasil Gabah Nasional, Dukung Swasembada Pangan

Pj Bupati Banyuasin Muhammad Farid meninjau langsung gabah petani di Desa Telang Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, bersama Pj Gubernur Sumsel Ellen Setiadi.--

PENJABAT Bupati Banyuasin Muhammad Farid SSTP MSi terus berkomitmen dan bersinergi untuk memaksimalkan kebutuhan pangan/beras di Indonesia.

Farid menekankan, Kabupaten Banyuasin dalam hal ini tentu terus mengupayakan sesuai dengan intruksi provinsi dan pusat agar dapat menopang kebutuhan pangan di Banyuasin khususnya dan provinsi bahkan nasional umumnya. 

“Bersama-sama kita bekerja dan bersinergi agar dapat memaksimalkan kebutuhan pangan di Indonesia, mengingat yang telah disampaikan Pj Gubernur Sumsel bahwa pemerintah telah menghentikan kebijakan impor beras di tahun 2025,” ujar Muhammad Farid belum lama ini saat meninjau langsung gabah petani di Desa Telang Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, bersama Pj Gubernur Sumsel Ellen Setiadi.

Peninjauan ini guna memastikan dan mengharapkan agar pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) di wilayah Sumsel, dapat menyerap gabah petani secara maksimal menyusul telah masuknya masa panen raya padi di sejumlah sentra pangan di Sumsel.

“Kita sudah tunjuk tadi untuk jadi mitra di sini, kemudian mitra akan bekerjasama dengan bulog segera untuk menyerap hasil panen gabah dari Kecamatan Tanjung Lago. Kabupaten Banyuasin merupakan daerah penghasil padi tertinggi di Sumsel, oleh karena itu, saya minta agar Bulog dapat menyerap gabah petani dengan maksimal mengingat pemerintah telah menghentikan kebijakan impor beras di tahun 2025,” tegas Elen.

Sementara Manager Bisnis Perum Bulog Wilayah Sumsel Babel, Budhi Indrawan mengatakan pihak Bulog melakukan pembelian gabah dan beras petani sesuai keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 tahun 2025 tentang Perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah Rp 6.500 adalah gabah kering panen di tingkat petani dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.  

Swansembada Pangan

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten bersama dengan Polres Banyuasin melaksanakan Program Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektare se-Indonesia yang digagas oleh Kementerian Pertanian RI bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 

Penanaman jenis jagung hibrida ini dilakukan secara langsung oleh Penjabat Bupati Banyuasin Muhammad Farid SSTP MSi bersama Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo SIK MIK bersama dengan Forkopimda, maupun sejumlah perangkat daerah Kabupaten Banyuasin sebagai upaya dalam mendukung swasembada pangan di Banyuasin khususnya di Indonesia pada umumnya.

Penanaman dengan memanfaatkan lahan kosong ini pun dilaksanakan secara serentak secara bersama se-Indonesia, yang terpusat di Kabupaten Subang Jawa Barat dilaksanakan secara langsung oleh Kapolri dan Mentan RI, yang diikuti oleh seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia melalui jejaring Zoom Meeting, sedangkan untuk wilayah Kabupaten Banyuasin berpusat di lahan Pusat Pertanian Sembawa.

Penjabat Bupati Banyuasin mengatakan, saat ini lahan pertanian maupun perkebunan di Banyuasin cukup luas, dengan potensi yang ada dirinya optimis Banyuasin tentu sangat bisa menunjang program yang digagas oleh Kapolri maupun Mentan RI.

“Tentu dengan potensi yang Banyuasin miliki Insyaallah bisa mensupport program Bapak Presiden Republik Indonesia melalui pak Kapolri pertanian untuk menjadikan Indonesia menjadi swasembada pertanian,” katanya saat dibincangi usai melaksanakan penanaman jagung.

Oleh karena itu, ia berharap ke depan dengan ada program ini bisa membangkitkan kembali mengoptimalisasi kembali lahan-lahan tidur ataupun lahan yang tidak terpakai di Kabupaten Banyuasin yang masih belum digarap untuk menjadi lahan pertanian yang produktif.

Tag
Share