Warga Panta Dewa Heboh, Gali Tanah Berburu Harta Karun di Kebun

Puluhan warga Desa Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI ramai-ramai mendatangi salah satu kebun kemudian menggali tanah melakukan pencarian sesuatu yang menurut warga dalam tanah tersebut terdapat harta karun.--
PALI, KORANRADAR.ID - Dalam dua hari terakhir ini, puluhan warga Desa Panta Dewa Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mendadak heboh dan ramai-ramai mendatangi salah satu kebun kemudian menggali tanah melakukan pencarian sesuatu yang menurut warga didalam tanah tersebut terdapat harta karun.
Kehebohan itu dimulai saat salah satu warga tanpa sengaja menemukan barang mirip gigi yang tidak utuh lagi dan menemukan beberapa bongkah besi yang menurut warga peninggalan zaman kerajaan.
Sontak saja, atas temuan itu warga yang mengetahui penemuan itu berbondong-bondong mendatangi kebun tersebut dan langsung melakukan penggalian tanah.
Ramainya warga berburu harta karun diakui Kepala Desa Panta Dewa, Wandra yang menyebut bahwa penomena itu sudah terjadi beberapa hari terakhir ini.
"Kami selaku pemerintah desa juga belum mengetahui jenis barang apa yang ditemukan warga. Hanya saja kami lihat mirip guci dan bongkahan besi tanpa bentuk hanya menyerupai gumpalan tanah," ungkap Wandra, Kamis 16 Januari 2025.
Fonemana itu dikatakan Kades telah diketahui Pemerintah Kabupaten PALI dan kepolisian, yang langsung mendatangi TKP untuk mengecek aktivitas warga di kebun tersebut.
"Sudah ada dari kepolisian dan Dinas Pariwisata kabupaten PALI untuk mengecek ke lokasi. Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah kabupaten PALI penemuan itu jenisnya apa dan darimana asalnya," imbuhnya.
Kades berharap kalau memang dilokasi itu terdapat jejak sejarah agar pemerintah melakukan penelitian atau pemugaran.
"Hingga saat ini belum ada warga yang menemukan barang berharga, tetapi barang yang diduga barang kuno peninggalan kerajaan. Untuk memastikan apakah ada jejak sejarah di desa kami, pemerintah melalui instansi terkait agar melakukan penelitian agar masyarakat tenang dan tidak ramai-ramai menggali tanah yang tentunya akan menimbulkan kerusakan," pinta Kades. (whr)