Tim Percepatan Penurunan Stunting Terus Bergerak

Sekda Banyuasin pimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Bupati Banyuasin.--

BANYUASIN, KORANRADAR.ID - Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk menekan angka stunting. Salah satunya dengan menggelar rapat evaluasi rutin semester 2 untuk mengetahui perkembangan berbagai program percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting. Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Bupati Banyuasin, Kamis (30/11/2023).

Pj Bupati Banyuasin H. Hani Syopiar Rustam, SH diwakili Sekretaris Daerah Erwin Ibrahim dalam arahannya menyampaikan dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Banyuasin harus bekerja bersama-sama, bahu membahu, gotong royong yang melibatkan seluruh OPD untuk membantu menurunkan angka stunting. 

Bukan hanya memperhatikan gizi, asupan makanan ketika hamil dan setelah melahirkan, tetapi harus perhatikan kondisi indeks air bersih, udara, tempat tinggal. 

“Satu digit angka memiliki makna sebagai simbol keberlanjutan untuk terus gencar melakukan intervensi dan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat terus mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang, selain itu agar masyarakat dapat terus saling mengingatkan dan saling peduli terhadap sesama sehingga angka stunting dapat terus turun. Pada tahun 2022 angka stunting 24,8 persen dan ditahun 2023 24,4 persen,” jelas Sekda.

Sementara itu, Kepala Dinas DP2PAP2KB Hj Yosi Zartini, menjelaskan tugas dan peran dari Dinas DP2PAP2KB untuk melakukan pemantauan layanan pencegahan stunting sebelum terjadinya stunting. Sekaligus berperan dalam dalam memastikan setiap kelompok sasaran cegah stunting hingga kepelosok desa. DP2PAP2KB mempunyai program baru yaitu bapak asuh anak stunting minimal 2 anak dalam 1 hari Rp  15 ribu kalau 1 bulan Rp  450 ribu selama 6 bulan program ini untuk dijalankan oleh Pak Pj Bupati Banyuasin dan para Kepala OPD.

“Memberikan makan bergizi dan peduli terhadap kesehatan merupakan suatu tanggung jawab yang harus dilakukan terutama demi keluarga anak-anak kita. Mari kita kembangkan semangat saling peduli dan saling membantu agar dapat menekan angka stunting di Kabupaten Banyuasin, semoga juga program bapak asuh anak stunting selama 6 bulan bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Pada Kesempatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Hj Rini Pratiwi, mengatakan faktor penghambat dalam penurunan stunting yaitu tidak adanya jaminan kesehatan BPJS, air bersih, faktor imunisasi, faktor kecacingan, pola hidup kurang sehat. Penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis), kekurangan asupan gizi bisa terjadi sejak bayi masih didalam kandungan karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

“Kami dari Dinas Kesehatan sudah bekerja dan berupaya dalam mengatasi dan menangani stunting di Kabupaten Banyuasin dengan program Begesah antara lain gerakan makan telur dan ayam Posyandu untuk mencegah stunting, gerakan deteksi dini IVA dan sadanis, gerakan seribu jamban, dan rumah sehat kampung tangguh bangkit serta dokter masuk desa terus kami laksanakan hingga sekarang,” ujarnya. (tri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan