Direktur Beras Topi Koki, Sukartek: Sisa Kuota Impor Dihapus, Petani Bakal Lebih Sejahtera
Penghapusan sisa quota impor beras tahun 2025 oleh pemerintah Prabowo-Gibran disambut positif oleh pengusaha beras Sumsel Sukartek--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Penghapusan sisa quota impor beras tahun 2025 dan pencanangan program swasembada pangan oleh pemerintah Prabowo Gibran disambut positif oleh pengusaha beras Sumsel Sukartek.
Menurut direktur beras topi koki ini, penghapusan kuota impor ini tentu memberi harapan yang besar bagi petani karena hasil produksi padi petani lebih bisa diserap oleh pemerintah dan industri beras di tanah air termasuk di Sumsel.
"Selain itu, penghapusan kuota impor tentu akan membuat harga padi di tingkat petani akan lebih stabil, "katanya saat di bincang kemarin.
Program pemerintahan Prabowo Gibran yang juga direspon positif industri beras dan petani adalah makan gratis dimana dengan adanya program ini tentu petani akan semakin giat memproduksi berasnya karena kebutuhan beras di pemerintah dan industri beras yang meningkat.
BACA JUGA:Pesan Erick Thohir: Perlu Kajian Untuk Harga Tiket Pesawat
"Iya ditahun 2025 mendatang kehidupan petani pasti akan lebih makmur sejahtera, " ucapnya.
Sukartek juga menceritakan selama ini topi Koki membeli padi atau gabah dari para petani yang ada di Sumsel seperti daerah Banyuasin, Muba, Ogan Ilir, OKI dan Oku Timur.
"Biasanya padi padi yang diproduksi petani didaerah tersebut dibeli oleh pedagang pengepul, pedagang pengepul itu yg menjualnya ke kita. Jadi ada mata rantainya, " katanya.
Sukartek juga menjelaskan proses pengolahan padi pasca panen itu harus dalam waktu yg sesingkat-singkatnya, tidak lebih dari 3 hari karena jika lewat 3 hari beras yang dihasilkan tidak bagus.
"Makanya kita tidak pernah beli padi atau gabah dari tempat yang jauh pasti di wilayah sekitar Sumsel, " ujarnya.
BACA JUGA:Bursa Kawasan Asia, IHSG Ditutup Menguat
BACA JUGA:Wyndham Opi Hotel Palembang Rayakan Tahun Baru Imlek dengan Tradisi Yu Sheng
Sukartek juga bersyukur dengan kemajuan teknologi saat ini pengolahan gabah menjadi beras tidak perlu dijemur lagi yang memakan waktu kurang lebih 2 hari.