35 Hari Direnovasi, Gubuk Reyot Kakek Amrin Kini jadi Rumah Layak Huni

OKI, KORANRADAR.ID - Amrin (72) atau biasa dipanggil Kakek Amrin, kini dapat tersenyum manis setelah gubuk reyot yang ditinggalinya di Desa Pematang Buluran, Kecamatan Sirah Padang, Ogan Komering Ilir (OKI), direhab menjadi rumah yang layak huni.

Selama 35 hari, Pemkab OKI bersama Baznas OKI merenovasi gubuk reyot milik Amrin. "Alhamdulillah, setelah melawati tahap pembangunan, akhirnya rumah kakek Amrin dapat terselesaikan dan sudah dapat ditempati dengan sangat kayak. Kita serahkan langsung kunci rumahnya,” kata Pj Bupati OKI Asmar Wijaya saat menyerahkan kunci rumah program rumah layak huni oleh Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Ogan Komering Ilir, belum lama ini.

Ketua Baznas Kabupaten OKI Devison, berharap bantuan yang disalurkan dapat membantu mengurangi beban masyarakat.  "Pemkab OKI melalui Baznas terus melakukan yang terbaik untuk membantu masyarakat OKI,  melalui berbagai program yang sudah terealisasi selama ini, selamat kepada kakek amrin," ujarnya.

Sementara itu, kakek Amrin terlihat tak banyak bicara. Matanya berkaca-kaca. Berungkali mengucap syukur dan berterimakasih gubuk reotnya kini renovasi jadi rumah layak huni. “Alhamdulillah, saya sangat terbantu, rumah ini bisa saya tinggali hingga  akhir hayat. Terima kasih kepada Pemkab OKI. Terima kasih. Pak Bupati. Hanya Tuhan yang bisa membalas kebaikan Bapak dan Ibu,” ucap Amrin.

Kakek Amrin diketahui memilih hidup sebatang kara di gubuknya.  Gubuk reyot berdinding kayu lapuk dan beratapkan daun rumbia itu kondisinya sangat memprihatinkan. Saat hujan deras, Airnya merembes masuk melalui celah-celah dinding dan atap, bahkan ia sering dihantui ketakutan rumahnya akan ambruk.

"Saya tidak sangka bisa begini. Saya sangat senang tapi juga tidak enak karena sudah banyak merepotkan orang. Tapi saya berterima kasih kepada semuanya atas kepeduliannya kepada saya," kata Amrin.

Kepala Desa Pematang Buluran, Zaina,menjelaskan bahwa Amrin sebelumnya telah menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Dana Desa. "Sejak beberapa tahun ini sudah mendapat BLT DD," terang Zaina. (eml)