BPS: Industri pengolahan masih jadi sumber pertumbuhan terbesar

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2024 di Jakarta, Selasa (5/11/2024).--

JAKARTA, KORANRADAR.ID  - Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan di Jakarta, Selasa bahwa lapangan usaha industri pengolahan masih jadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar pada triwulan III 2024.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen yoy, menurun dibandingkan pertumbuhan triwulan II sebesar 5,05 persen yoy.

“Jika dilihat (lapangan usaha) sebagai sumber pertumbuhan, maka pada triwulan III 2024, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar, yaitu (dengan andil) sebesar 0,96 persen,” ucap Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Selasa.

Ia menyampaikan bahwa sejumlah lapangan usaha lainnya juga menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi, yakni konstruksi dengan andil pertumbuhan PDB sebesar 0,71 persen, perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor dengan andil 0,63 persen, serta informasi dan komunikasi dengan andil 0,45 persen.

Nilai PDB atas dasar harga berlaku lapangan usaha industri pengolahan tercatat sebesar Rp1.072,6 triliun, konstruksi sebesar Rp567,3 triliun, perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor sebesar Rp738,2 triliun, serta informasi dan komunikasi Rp241,2 triliun pada triwulan III 2024.Angka tersebut meningkat dari triwulan II 2024 yang masing-masing tercatat sebesar Rp1.025,1 triliun, Rp533,3 triliun, Rp719,4 triliun, serta Rp239,8 triliun.

BPS mencatat bahwa industri pengolahan tumbuh didorong oleh permintaan domestik dan luar negeri.

Amalia mengatakan bahwa sub-industri pengolahan makanan dan minuman tumbuh 5,82 persen karena ditopang oleh permintaan domestik produk makanan serta peningkatan ekspor produk minuman.

“Kemudian industri (pengolahan) logam dasar tumbuh 12,36 persen, sejalan dengan meningkatnya permintaan luar negeri untuk logam dasar, khususnya besi dan baja,” ujarnya.

Selain itu, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik tumbuh sebesar 7,29 persen yang didorong oleh permintaan luar negeri untuk bahan bangunan dari logam dan komponen elektronik.

“Lapangan usaha lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah konstruksi yang tumbuh seiring dengan pembangunan proyek infrastruktur oleh pemerintah dan swasta. Pertumbuhan ini tentunya sejalan dengan berlanjutnya pembangunan IKN dan aktivitas pembangunan infrastruktur lainnya, seperti jalan tol, jalan, jembatan, dan lain-lain,” katanya.

Sementara terkait perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor, Amalia menuturkan bahwa pertumbuhan lapangan usaha tersebut didorong oleh peningkatan penjualan barang-barang domestik dan impor utamanya dari barang-barang industri pengolahan nonmigas.

“Ada pun untuk lapangan usaha informasi dan komunikasi, ini tumbuh sejalan dengan adanya peningkatan aktivitas telekomunikasi seperti peningkatan trafik data internet,” imbuhnya. (ANT)

 

Tag
Share