Sukses dan Meriah HISKI Sumsel Gelar KIK ke-33 di Palembang
HISKI Komisariat Sumsel menyelenggarakan Konferensi Internasional Kesusasteraan (KIK) Ke-33 beberapa waktu lalu di Aula Jaidan Jauhari, Kampus Fasilkom Universitas Sriwijaya, Palembang.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Sumatra Selatan menyelenggarakan Konferensi Internasional Kesusasteraan (KIK) Ke-33 beberapa waktu lalu di Aula Jaidan Jauhari, Kampus Fasilkom Universitas Sriwijaya, Palembang.
Ketua HISKI Komisariat Sumatra Selatan, Ernalida, S.Pd., M.Hum., Ph.D. mengatakan, acara konferensi internasional ini mendatangkan pembicara dari dalam dan luar negeri yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi atau Universitas.
“Pembicara yang kami hadirkan di acara ini sangat berkompeten di bidangnya. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Italia, Portugal, Malaysia, Thailand, dan lainnya,” ujarnya.
Ernalida menambahkan, dalam kegiatan KIK ini tidak hanya konferensi saja, namun ada juga kegiatan lain yang menambah kemeriahan acara tersebut yakni pementasan drama dengan lakon Siti Zubaedah, Launching Buku, Wisata Bahari (City Tour), dan Rapat Pleno (Musyawarah Tahunan (HISKI).
“Alhamdulillah, mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik, mulai dari kemarin Jumat hingga Minggu besok kegiatan City Tour,” ungkapnya.
Mengenai peserta konferensi, Ernalida menjelaskan, peserta dan pemakalah berasal dari HISKI seluruh Indonesia yang berada pada setiap provinsi, sementara untuk peserta dari Sumsel / Palembang berasal dari dosen dan guru-guru di Sumsel.
Sementara itu, Ketua Umum HISKI Pusat, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum mengatakan, KIK ke-33 ini merupakan kegiatan tahunan Hiski. Penyelenggaraan ditangani oleh komisriat HISKI yang tersebar dari Aceh sampai Papua.
“Tahun ini, giliran Palembang sebagai tuan rumah dan diselenggarakan oleh HISKI Komisariat Sumsel yang basisnya berada di Universitas Sriwijaya,” jelasnya.
Masih kata dia, dalam konferensi internasional ini mengangkat tema Humaniora Digital dalam Kajian Sastra sebagai respons terhadap perkembangan dunia digital yang cepat.
“Teknologi tersebut telah diimplementasikan dalam berbagai aplikasi yang dimanfaatkan untuk riset dan kajian dalam bidang humaniora, yang salah satunya dalam bidang kesusastraan,” tambahnya.
Mengingat sebagian besar anggota HISKI tidak termasuk generasi yang natif digital, menurut dia, mereka memerlukan informasi yang komprehensif mengenai kemungkinan implementasi berbagai aplikasi dalam penelitian kesusastraan dan bidang sosial humaniora pada umumnya.
Sementara, Keynote Speakers yang hadir dalam acara KIK antara lain Prof. E.Aminudin, M.A., Ph.D. dari Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Jacqueline pugh-Kitingan dari Borrish University of Sabah, Assoc. Prof. William Bradley, Ph.D. dari Akita University Japan, Assoc. Prof. Dahlia Janan, Ph.D. dari Sultan Idris University of Education Malaysia,
Lalu ada pula, Hedy C.Holzwart, M.A. dari Goethe University of Frankfurt Jerman, Nik Abdul Rakkib bin Nik Hassan dari Head of Nusantara Stdies center Thailand, Chiara Gardin, Ph.D. dari Samarine University Italia, dan Ivan Chen dari CEO Anatarupa Studio Indonesia. (hen)