PRABUMULIH, KORANRADAR.ID - Pemerintah Kota Prabumulih terus mendorong agar masyarakat yang berdomisili di pinggir aliran Sungai Kelekar dari Kelurahan Patih Galung, Prabumulih Barat hingga ke Desa Pangkul, Kecamatan Cambai, bisa keluar dari masalah banjir.
Langkah ini dilakukan juga untuk memperbaiki tata kelola air dari sungai sekaligus mempertahankan ekosistem sungai sehingga air dapat mengalir dengan baik tanpa menimbulkan ancaman banjir atau erosi. Untuk itu, Pemerintah Kota Prabumulih saat ini melakukan pengerjaan proyek normalisasi Sungai Kelekar.
Kapala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Prabumulih Andes membenarkan, proyek normalisasi Sungai Kelekar sudah dilakukan dari ulu hingga ilir di wilayah empat kecamatan yang dilintasi.
Ke empat kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Cambai, Prabumulih Timur, Prabumulih Selatan, dan Prabumulih Barat, dengan total keseluruhan hampir senilai Rp36 miliar.
Masih kata Andes, memasuki wilayah Kabupaten Muara Enim dasar sungai sudah banyak mengalami pendangkalan dan belumpur bahkan dalamnya ada yang tersisa sekitar 50 cm.
“Wilayah ulu Sungai Kelekar di Prabumulih Barat memang selama ini belum tersentuh, tahun ini dinormalisasi , tapi penting juga daerah ilir yang masuk wilayah, Gelumbang, Kabupaten Muara Enim juga dinormalisasi agar laju air berjalan lancar," bebernya.
Ketika disinggung tentang kendala dan bisakah proyek normalisasi ini selesai tepat waktu, Andes mengaku jika pihaknya kesulitan dalam melakukan koordinasi dengan kabupaten tetangga, Kabupaten Muara Enim untuk mendorong agar sungai di wilayahnya mendapat sentuhan normalisasi karena hal ini merupakan wewenang Balai Besar Sungai 8 (BBS 8).
“Karena aliran Sungai Kelekar juga melintas di wilayah dua kabupaten tetangga, yaitu Muara Enim dan Ogan Ilir. Jika sungai di Muara Enim tidak dinormalisasi, laju air tetap tersumbat," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Prabumulih Deni Victoria menjelaskan, normalisasi Sungai Kelekar merupakan salah satu instrumen Pemkot Prabumulih untuk penanggulangan banjir tahunan di Kota Prabumulih.
“Agar air berjalan lancar, dan semua pihak diharapkan untuk mendukung normalisasi sungai kelekar ini, karena bermanfaat mengatasi banjir yang melanda saudara kita saat musim penghujan datang," terangnya. (and)