SUMSEL, KORANRADAR.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau titik lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Sidomulyo Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, kemarin.
Di sela-sela tinjauannya, Pj Gubernur Elen Setiadi menyebut setidaknya ada dua hal yang harus dilakukan dalam penanggulangan karhutla di Sumsel, di nantaranya pencegahan dan pemadamannya. Karena itu, semua peralatan yang dibutuhkan satgas pemadaman di lapangan harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin.
"Penanganan karhutla yang kita lakukan pada tahun ini, alhamdulillah baik sekali, ini menjadi modal penting kita untuk lebih baik lagi di tahun mendatang,” tegasnya.
Lebih lanjut Elen Setiadi mengharapkan, titik api di wilayah Muara Enim dari waktu-ke waktu semakin berkurang. Dengan demikian maka bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat juga semakin lama semakin berkurang.
“Apapun kebutuhan yang kita perlukan dapat diusulkan oleh Pemkab Muara Enim, mudah-mudahan nanti akan dipenuhi oleh BNPB Pusat,” tandasnya.
Sementara Kepala BNPB pusat Letjen TNI Suharyanto mengakui jika kasus karhutla pada tahun ini, tidak sehebat yang terjadi pada tahun sebelumnya yang dipengaruhi oleh El Nino.
"Di tahun 2019 dan 2015 ada El Nino, kita tidak berdaya menghadapi karhutla. Bahkan kita sampai diprotes oleh negara tetangga," katanya.
Dia menyebut setidaknya ada 6 provinsi prioritas penanganan karhutla di Indonesia, meliputi Provinsi Sumsel, Riau dan Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
“Dari 6 provinsi itu, primadonanya ada di Sumsel yang kebakarannya besar. Sedangkan untuk Kabupaten Muara Enim jika dilihat dari laporannya tidak seperti tahun lalu," tegasnya.
Sedangkan kedatanganya ke Kabupaten Muara Enim, lanjut Suharyanto, selain meninjau lokasi karhutla juga membawa sejumlah bantuan untuk penanganan karhutla. "Ada beberapa bantuan yang saya bawa. Pokoknya kalau Sumsel prioritaskan. Terima kasih atas upaya dan kerja kerasnya," tutupnya.
Di tempat yang sama, Pj Bupati Muara Enim Henky Putrawan melaporkan, Kabupaten Muara Enim memiliki dua jenis lahan yaitu lahan mineral seluas 143 hektare dan gambut 37 hektare dengan total 180,3 hektare. Sedangkan untuk daerah rawan terjadi karhutla terdapat di Kabupaten Muara Enim, yakni Kecamatan Gelumbang, Sungai Rotan, dan Muara Belida.
"Kita sekarang berada di Gelumbang, selama ini pemadaman dilakukan satgas udara dan darat ini semua lahan gambut," ucapnya.
Henky Putrawan menyebut, dalam pemadaman api pihaknya melibatkan tim gabungan dari Kodim dan stakeholder lainnya. "Alhamdulilah beberapa hari terakhir sudah turun hujan dari 32 titik api kini tinggal 7 titik api," tandasnya. (tim)