Menurut Mitha, akibat peristiwa itu Nia temannya harus di bawa ke Rumah sakit karena kepalanya berdarah sedangkan dirinya luka luka di kaki. “Cepat sekali kejadiannya, untung saya reflek membantingkan stang motor saya , kalau lambat pasti kami tertimpa kontiner itu,”katanya. Mitha berharap pemerintah kota Palembang maupun aparat kepolisian melarang tronton itu lewat jalan kecil yang ada di kecamatan Sako ini. “Setahu saya tronton atau Fuso tidak boleh lewat di jalan yang ada di kecamatan sako ini, tapi mereka sering lalu lalang dikawasan ini,”ungkapannya.
Asep pengendara lainnya warga Sako juga mengaku cemas sekarang ini jika lewat jalan jalan yang ada di kecamatan Sako ini karena tronton dan fuso kerap lewat jalan ini. “Mereka masuk dari jalan Nurdin Panji lalu masuk ke jalan Sako Baru dan terkadang lewat jalan Siaran menuju jalan Celentang dan ke jalan Patal Pusri dan ada juga juga lewat jalan Prajurit Najamudin (BLK) menuju ke jalan MP Mangkunegara,”katanya. Menurut Asep, saat tronton dan fuso ini lewat suaranya yang besar dan sering narik narik gas serta mengklakson “itu yang membuat kita takut dan gugup,”ucapnya Asep menambahkan, sebenarnya di simpang Empat jalan Nurdin Panji sudah ada pos terpadu Dinas Perhubungan kota Palembang dan pihak kepolisian Polrestabes Palembang tapi batas jam 08.00 wib. Lewat dari jam itu tidak ada lagi petugasnya. “Ini yang membuat tronton dan fuso itu bisa bebas keluar masuk jalan yang ada di kecamatan Sako,”ucapnya. Agus Supriyanto Sekretaris Dinas Perhubungan kota Palembang sama seperti saat diwawancarai beberapa waktu lalu akan langsung mengecek lokasi dan berkoordinasi dengan satlantas Polrestabes Palembang .”Iya kita akan berkoordinasi dengan polrestabes Palembang,”ucapnya. (sep)
Kategori :