PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Terhubungnya suatu kota dengan kota lainnya menjadi sangat membantu keperluan masyarakat pada masa kini berkat bertambah dan saling tersambungnya antar ruas jalan, memberikan kemudahan bagi transportasi darat seperti kendaraan pribadi, salah satunya mobil.
Akan tetapi, seiring tumbuhnya kesadaran terhadap dampak lingkungan, pelaku perjalanan jarak jauh juga kian mempertimbangkan mobil yang lebih efisien untuk menekan jumlah total konsumsi bahan bakar demi mengurangi emisi yang ditinggalkan selama melewati berbagai wilayah.
Kondisi tersebut turut tercermin dari meningkatnya kepemilikan publik terhadap mobil Suzuki berteknologi hybrid, per bulan Agustus 2024 telah terakumulasi lebih dari 30.000 unit sejak pertama dipopulerkan pada tahun 2022. Selain ramah lingkungan, faktor minat pelanggan kepada model ini meliputi kepraktisan dalam bermobilisasi serta bisa menghindari rasa cemas ketika digunakan dimana saja.
“Kendaraan hybrid saat ini menjadi alternatif solusi efisiensi paling menarik serta relevan untuk masyarakat Indonesia saat frekuensi mobilisasinya tinggi. Hal ini dibuktikan dengan signifikansi catatan angka penjualan kendaraan hybrid setiap tahun, menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin membutuhkan teknologi ramah lingkungan, namun tetap menginginkan kemudahan pola berkendara yang familiar,” terang Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
BACA JUGA:Suzuki Grand Vitara Mobilitas Urban Telusuri Kemacetan dengan Kenyaman dan Gaya
Bertambahnya jumlah serta jarak jalan yang saling terkoneksi terutama di Pulau Jawa, Sumatera, dan lainnya juga serupa dengan wilayah penyebaran mobil hybrid Suzuki, antara lain Grand Vitara, New XL7 Hybrid, dan All New Ertiga Hybrid. Sejak Januari hingga Agustus 2024 saja, hampir 80% keberadaan ketiga model tersebut berada di pulau Jawa.
Sedangkan pertumbuhan positif lain terlihat di pulau Sumatera 10% dari penjualan model hybrid berada di sana. Selain kedua pulau tersebut, keberadaan model hybrid Suzuki juga merata hingga pulau Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku dan Papua.
Kemudahan penggunaan, rendahnya biaya perawatan dan ketangguhan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) telah diakui cocok digunakan oleh pelanggan di berbagai tempat tanpa terkecuali.
Salah satu kunci dukungan terhadap kelebihan mobil hybrid Suzuki adalah bobot kendaraan yang ringan. Penggunaan platform Heartect pada setiap lini model hybridnya, Suzuki berhasil meraih pengurangan berat kendaraan sampai dengan 10%.
BACA JUGA:Suzuki Kampanyekan Program Product Quality Update untuk Model Avenis 125
Ringannya bobot kendaraan menjadi semakin penting karena dapat mengurangi dampak terhadap perubahan dinamika dan kelincahan mengemudi, berkurangnya imbas pada perubahan permukaan lintasan, serta meminimalisir resiko bagi pengendara, penumpang hingga pengguna jalan lainnya apabila terjadi kecelakaan. Ketika kendaraan ringan dipadukan bersama penyematan teknologi SHVS, maka Suzuki meyakini akan tercipta efisiensi secara optimal serta akibat yang lebih kecil bagi lingkungan.
Keuntungan menggunakan mobil hybrid Suzuki untuk keperluan perjalanan jarak jauh dapat secara langsung dirasakan pengendara seperti 2 hal berikut, pertama adalah fleksibilitas jarak dan kedua tentang kecepatan durasi perjalanan.
Perjalanan akan lebih baik serta hemat jika dapat dipersiapkan sejak awal, namun terkadang situasi maupun kondisi di luar kendali atau tidak dapat diprediksi membuat rute jadi berubah, bahkan menambah rentang kilometer.
Saat itulah pengendara dihadapkan dengan kekhawatiran terhadap sisa jarak tempuh yang dapat dilalui. Melalui efisiensi lewat keberadaan SHVS, serta kehadiran lebih dari 7.000 SPBU (Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum) di seluruh Indonesia tentu bisa mengobati kecemasan tersebut.
BACA JUGA:Insentif Mobil Hybrid Batal, Harga Suzuki All New Ertiga Hybrid Cruise Terbaru Per Agustus 2024