LAHAT, KORANRADAR.ID - Musim kemarau yang berdampak pada keringnya sumber mata air (sumur) warga, membawa berkah bagi para pelaku usaha jual beli air bersih. Meningkatnya order atau permintaan air bersih meningkat drastis sehingga membuat pendapatan para penjual bisa mencapai Rp600 ribu sehari.
Seperti dikatakan Ujang (38), penjual air bersih di Kota Lahat, selama musim kemarau dalam satu hari bisa mencapai 20 toren 1.200 liter. Hal inilah yang membuat pendapat musim menjadi meningkat dari hari biasanya, meski dilema namun penjualan air bersih sangat menjanjikan.
"Jika banyak orderan dalam satu hari bisa 20 rit untuk 20 pesanan air toren 1.200 liter. Satu toren dijual seharga Rp 80.000," ujarnya.
Dijelaskannya, jika pesanan banyak pendapatan kotor pernah mencapai Rp1,6juta sehari. Untuk air bersih dibeli dari pemilik Sumur warga yang banyak airnya seharga Rp30 ribu, sehingga jika dihitung omzet bersih sebesar Rp40 ribu dari harga Rp 80 ribu per toren.
"Untung bersih sebesar Rp400 hingga Rp 600 ribu per hari, tapi jual air toren hanya selama kemarau, karena jika cuaca stabil maka pendapatan kembali turun drastis," imbuhnya.
Menurut Ujang, meski mendapat untung besar namun tidak berharap kemarau berlangsung lama karena hal ini bisa berdampak pada seluruh masyarakat karena selain mata air sumur kering juga menimbulkan polusi.
"Doa kami semoga saja hujan segera turun agar masyarakat tidak lagi kesulitan air bersih. Karena meski untung besar tetap saja harus saling memikirkan satu sama lainnya," pungkasnya. (man)