AFC disebutkannya, mampu mencetak ribuan bahkan puluhan ribu miliader baru secara legal dan bisa membantu orang-orang keluar dari garis kemiskinan.
“Bisnis AFC didesain untuk orang miskin. Kenapa aku bilang begitu, karena untuk franchise, AFC di negara lain ada 8 negara itu untuk bikin satu gerai, perlu modal Rp 10 miliar. Kita dikasih kesempatan jalanin networking, oleh karena itu franchisenya murah, mulai dari Rp 3,6 juta hingga Rp 21,6 juta,” urainya.
Menurut dr Luigi, Indonesia sendiri dipilih Jepang untuk menjalankan bisnis AFC karena Indonesia dikagumi dan diakui memiliki networking yang luas.
Seperti dalam hal rekomendasi dan kebiasaan berkumpul di berbagai acara. Ini yang menjadi dasar bisnis networking yang dapat dilihat dengan jeli oleh pihak Jepang agar dapat berkembang dengan pesat.
Hal ini pun terbukti, di mana pada tahun 2021, Indonesia, tim dr Luigi berhasil meraih Number 1 Global Sales di Worldwide (seluruh dunia). (hen)