PALEMBANG, RP – Saat paling tepat membeli emas, ketika ada uang dan tidak harus banyak dan mahal. Tidak perlu ditunda, karena emas merupakan investasi yang sangat menguntungkan dan bermanfaat untuk masa depan.
Hal ini diungkapkan Dwi Hadi Atmaka, Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil III Sumbagsel saat memberikan kuliah umum dan literasi PT Pegadaian bagi mahasiswa Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Rabu 4 September 2024.
Dwi mengungkapkan, pengetahuan untuk para mahasiswa ini sesuai dengan mandat dari OJK di mana Pegadaian sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa da keuangan memberikan literasi untuk mencerdaskan bangsa melalui produk dan layanan yang ada.
“Kali ini, kami menyasar adik-adik mahasiswa dengan mengadakan Goes to Campus dengan tujuan memberikan pemahaman, wawasan, dan pengetahuan terkait dilema pinjol, judol, dan bagaimana cara berinvestasi yang tepat,” urainya.
Dalam kesempatan ini, Dwi juga memaparkan beberapa kiat investasi emas bagi para mahasiswa. Disebutkan Dwi, ada 4 tips investasi emas, pertama, ketika punya uang lakukan investasi segera, tidak perlu banyak, namun niatkan untuk investasi bukan spelukasi.
Kedua, Jangan Ditunda karena akan hilang kesempatan, belum lagi godaan konsumtif. Ketiga, Beli Sedikit-sedikit, lakukan bertahap, sesuai kemampuan, dan jangan memaksa.
Keempat, Sedikit-sedikit Beli. Semua sesuai rencana, punya komitmen, dan konsisten.
Ia juga menyampaikan, investasi emas juga bisa dilakukan di Pegadaian karena memiliki banyak kelebihan, antara lain, Lebih murah, mudah, dan yakin. Selain itu, bisa dengan cara dicicil dengan uang muka 15 persen, tenor maksimal 3 tahun, dan angsuran tetap.
Bisa juga lanjutnya, melalui Arisan Emas di Pegadaian. Dengan anggota minimal 6 orang dan setoran muka 15 persen. Atau dalam bentuk Tabungan Emas, hanya dengan setoran minimal Rp13.000 sudah bisa dapat 0,01 gram.
Untuk makasiswa, pihaknya cenderung mendorong mahasiswa untuk berinvestasi dengan memanfaatkan Tabungan Emas dengan cara menyisihkan uang jajan karena belum memiliki penghasilan tetap.
Selain investasi emas, Menurut Dwi, produk gadai juga banyak diminati mahasiswa, terutama mereka yang butuh uang.
“Sekitar 20 persen nasabah kita itu mahasiswa. Mereka lebih ke gadai ya, sambil menunggu kiriman orang tua, mereka menitipkan gelang, cicin emas, dan lainnya,” ucapnya.
Pihaknya juga mendorong mahasiswa untuk berinvestasi dengan memanfaatkan Tabungan Emas dengan cara menyisihkan uang jajan karena belum memiliki penghasilan.
Sementara, Dr Hasni Yusrianti.,SE.,MAAC.,Ak.,CA, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unsri menambahkan, dengan adanya literasi dari Pegadaian, dapat membuka wawasan dan pengetahuan, mahasiswa, apalagi saat ini maraknya judi online, pinjaman online, dan lainnya.
Teryata, ada cara cerdas untuk investasi ketimbang terjerat pinjol. Pegadaian punya banyak produk yang bisa dimanfaatkan mahasiswa seperti Tabungan Emas,” ujarnya.
Dengan tabungan emas, lanjutnya, pada saat butuh uang, mahasiswa tidak lari ke pinjol atau tempat-tempat ilegal lainnya, cukup memanfaatkan tabungan ini.
Ia juga berharap, untuk ke depan, akan ada Pojok Pegadaian di Universitas Sriwijaya yang lebih memudahkan mahasiswa untuk menggunakan produk Pegadaian terutama Tabungan Emas. (hen)