LAHAT, KORANRADAR.ID - Pemerintah Kabupaten Lahat secara resmi meluncurkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 Kamis 15 Agustus 2024. Acara ini berlangsung di halaman Gedung Olahraga (GOR) Kabupaten Lahat.
Kegiatan ini mengusung tema "Mari Sukseskan Kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio" dan dihadiri oleh berbagai pejabat daerah, termasuk PJ Bupati Lahat Imam Pasli SSTP MSi, PJ Ketua PKK Kabupaten Lahat beserta anggota, Ketua Bhayangkari Lahat, Ketua Dharma Wanita Lahat, serta jajaran kesehatan dan masyarakat setempat.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, Ubaidillah SKM MKes, mengungkapkan bahwa PIN Polio ini sudah memasuki periode kedua. Pada periode pertama, Kabupaten Lahat berhasil mencapai cakupan 102 persen.
Ubaidillah berharap capaian serupa dapat dicapai pada periode kedua, yang berlangsung dari 12 hingga 19 Agustus 2024. Dengan target cakupan 100 persen, pihaknya mengharapkan kerjasama dari semua pihak, terutama kepala puskesmas, untuk mencapai hasil optimal.
"Kami mengajak seluruh tenaga kesehatan untuk aktif dalam mengedukasi masyarakat serta memastikan semua anak mendapatkan imunisasi lengkap," ujarnya.
Dijelaskannya, berdasarkan data nasional, Indonesia sebenarnya hampir meraih sertifikat bebas polio dari WHO. Namun, sebuah kasus lumpuh layu akut ditemukan di Kabupaten Nduga pada Maret 2024, menghambat pencapaian ini. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan menginstruksikan agar semua anak yang berada dalam batasan umur untuk menerima vaksinasi polio guna memutus rantai penularan dan melindungi generasi mendatang.
"Di Kabupaten Lahat, PIN Polio difokuskan pada 60.275 anak yang tersebar di 35 puskesmas dan 830 pos imunisasi. Ubaidillah menekankan pentingnya tidak ada anak yang terlewatkan dari imunisasi ini," imbuhnya.
Sementara itu, Pj Bupati Lahat Imam Pasli, menyampaikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat atas keberhasilan mereka dalam meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC). Penghargaan ini merupakan bukti komitmen Kabupaten Lahat dalam memberikan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas. Namun, Imam juga mengingatkan pentingnya menyisir semua kelompok anak, termasuk mereka yang rentan dan sulit terjangkau, seperti anak-anak pemulung yang sering kali tidak terdaftar secara resmi.
“Kita harus fokus pada semua anak, tidak hanya yang terdata di posyandu. Kelompok rentan seperti anak-anak pemulung juga harus diperhatikan agar Kabupaten Lahat bisa bebas polio dan tidak terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa),” tegas Imam. (man)