PALEMBANG, KORANRADAR.ID -Organisasi nirlaba berbasis ilmiah Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menyebutkan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki potensi rehabilitasi mangrove seluas 49.540 hektare. Perwakilan Tim Peneliti mangrove program Kelautan YKAN Topik Hidayat dikonfirmasi dari Palembang, Jumat, mengatakan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Provinsi Sumatera Selatan memiliki potensi rehabilitasi seluas 49.540 hektare.
Ia menerangkan Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi yang memiliki mangrove cukup luas, yaitu 171.629 ha merupakan Data Peta Mangrove Nasional KLHK 2021 dan merupakan peringkat 6 dari seluruh provinsi di Indonesia atau 28 persen dari total luas mangrove di Sumatera.
Akan tetapi, saat ini hutan mangrove di Pesisir Sumatera Selatan mengalami tantangan yang cukup kompleks dalam tiga dekade terakhir, yaitu alih fungsi lahan hutan mangrove menjadi tambak. Salah satu contoh yang paling kontras ada di pesisir Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Pada 1990 hanya ada sekitar 16,88 ha tambak dan hutan mangrove di pesisir Kabupaten OKI masih seluas 48.332.Namun kini, luas tambak sudah mencapai 39.649 ha dan hutan mangrove-nya menyempit menjadi 40.020 ha.Oleh karena itu, upaya rehabilitasi mangrove di Pesisir Sumatera Selatan menjadi hal yang penting.